4 Tahapan Turunnya Azab bagi Orang-Orang Zalim!

Kezaliman adalah salah satu perbuatan yang sangat dibenci dalam Islam. Allah SWT telah memperingatkan dalam Al-Qur’an dan Hadis bahwa setiap tindakan zalim akan mendapat balasan yang setimpal. Azab bagi orang zalim tidak selalu datang secara langsung, tetapi melalui tahapan tertentu.

Allah telah memperingatkan umat manusia melalui ayat-ayat dalam firman-Nya bahwa kezaliman akan berujung pada hukuman yang pedih.

اِنَّمَا السَّبِيْلُ عَلَى الَّذِيْنَ يَظْلِمُوْنَ النَّاسَ وَيَبْغُوْنَ فِى الْاَرْضِ بِغَيْرِ الْحَقِّۗ اُولٰۤىِٕكَ لَهُمْ عَذَابٌ اَلِيْمٌ

Artinya: Sesungguhnya kesalahan hanya ada pada orang-orang yang berbuat zalim kepada manusia dan melampaui batas di bumi tanpa (mengindahkan) kebenaran. Mereka itu mendapat siksa yang pedih. (QS. Asy-Syura: 42)

1. Al-ImHâl wa Al-Imlâ’ (Pembiaran dan Penangguhan)

Pada fase ini Allah memberi kesempatan hamba-Nya untuk menyadari kesalahannya dan bertaubat. Dalilnya adalah dalam QS. Al A’raf ayat 183, yaitu:

وَاُمْلِيْ لَهُمْۗ اِنَّ كَيْدِيْ مَتِيْنٌ ۝١٨٣
Wa umlî lahum, inna kaidî matîn

“Dan Aku akan memberikan tenggang waktu kepada mereka. Sungguh, rencana-Ku amat tangguh dan terencana, kuat, dan tidak ada yang menandinginya.”

2. istidraj

Istilah tersebut mengarah pada proses yang melenakan seseorang.

Pelaku perbuatan zalim tidak akan mengalami kesulitan berarti dalam hidupnya. Bahkan, hartanya bisa berlimpah ruah sehingga seseorang itu semakin lalai dengan Allah SWT. Dalilnya ada dalam QS. Al A’raf ayat 182 sebagai berikut:

وَٱلَّذِينَ كَذَّبُوا۟ بِـَٔايَٰتِنَا سَنَسْتَدْرِجُهُم مِّنْ حَيْثُ لَا يَعْلَمُونَ
Wallażīna każżabụ bi`āyātinā sanastadrijuhum min ḥaiṡu lā ya’lamụn

“Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, nanti Kami akan menarik mereka dengan berangsur-angsur (ke arah kebinasaan), dengan cara yang tidak mereka ketahui.”

3. Pemolesan Hingga Terlihat Cantik

Jadi, hal-hal yang dilarang oleh agama Islam malah terlihat lebih menarik di mata orang zalim. Akhirnya mereka melanggar larangan Allah SWT. Penjelasannya terdapat pada QS. An Naml ayat 24:

جَدْتُّهَا وَقَوْمَهَا يَسْجُدُوْنَ لِلشَّمْسِ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ وَزَيَّنَ لَهُمُ الشَّيْطٰنُ اَعْمَالَهُمْ فَصَدَّهُمْ عَنِ السَّبِيْلِ فَهُمْ لَا يَهْتَدُوْنَۙ ۝٢٤
Wajattuhâ wa qaumahâ yasjudûna lisy-syamsi min dûnillâhi wa zayyana lahumusy-syaithânu a‘mâlahum fa shaddahum ‘anis-sabîli fa hum lâ yahtadûn

“Aku (burung Hudhud) mendapati dia dan kaumnya sedang menyembah matahari, bukan Allah. Setan telah menghiasi perbuatan-perbuatan (buruk itu agar terasa indah) bagi mereka sehingga menghalanginya dari jalan (Allah). Mereka tidak mendapat petunjuk.”

4. Orang Yang Melakukan Perbuatan Zalim

orang yang melakukan perbuatan zalim akan mendapatkan azab sangat dahsyat sebagai ganjaran atas perbuatannya. Hal ini diterangkan dengan jelas di QS. Hud ayat 102 yang berbunyi:

وَكَذٰلِكَ اَخْذُ رَبِّكَ اِذَآ اَخَذَ الْقُرٰى وَهِيَ ظَالِمَةٌۗ اِنَّ اَخْذَهٗٓ اَلِيْمٌ شَدِيْدٌ ۝١٠٢
Wa kadzâlika akhdzu rabbika idzâ akhadzal-qurâ wa hiya dhâlimah, inna akhdzahû alîmun syadîd

“Demikianlah siksaan Tuhanmu apabila Dia mengazab (penduduk) negeri-negeri yang berbuat zalim. Sesungguhnya siksaan-Nya sangat pedih lagi sangat berat.”