Kadang kita ngerasa belum bisa jadi orang baik karena belum bisa ngelakuin hal besar. Belum bisa sedekah jutaan, belum hafal Al-Qur’an, belum rutin tahajud, belum bisa jadi aktivis dakwah. Tapi sering kali, kita lupa… bahwa dalam Islam, kebaikan sekecil apa pun tetap dicatat dan bisa jadi penyelamat di hari akhir.
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Jangan meremehkan sedikit pun kebaikan, walau hanya sekadar bertemu saudaramu dengan wajah yang ceria.” (HR. Muslim)
Lihat? Bahkan senyum aja bisa jadi ladang pahala.
Amalan kecil itu banyak banget bentuknya. Misalnya, ngucap “subhanallah” setelah sholat, sedekah receh ke kotak amal, nyuapin orang tua, bantu angkat barang, nyisihin makanan buat tetangga, sampai cuma sekadar mendoakan orang lain diam-diam. Semua itu mungkin terlihat remeh, tapi bisa jadi itu yang bikin timbangan amal kita berat di sisi Allah.
Ada satu kisah yang sering bikin hati kita bergetar. Seorang wanita pelacur memberi minum seekor anjing yang kehausan. Karena kasih sayangnya itu, Allah ampuni seluruh dosanya dan memasukkannya ke surga. (HR. Bukhari dan Muslim). Sementara itu, ada juga kisah sebaliknya: seorang wanita masuk neraka karena mengurung kucing hingga mati kelaparan. Padahal itu cuma “kucing”. Tapi Allah Maha Adil dan Maha Teliti dalam setiap amal manusia.
Jadi jangan pernah merasa “cuma segini doang” atau nunggu mampu dulu baru mulai berbuat baik. Karena yang Allah lihat itu bukan seberapa besar hasilnya, tapi seberapa tulus niat dan usahanya. Mungkin satu kebaikan kecilmu hari ini, yang kamu lakuin diam-diam dan ikhlas, justru jadi alasan Allah sayang sama kamu dan mengampuni dosa-dosamu.
Yuk, mulai dari yang kecil. Pelan-pelan, tapi istiqamah. Karena bisa jadi, kebaikan yang kita anggap sepele… justru jadi penolong paling berharga saat kita benar-benar butuh di akhirat nanti.