Kucing merupakan hewan yang sangat dekat dengan manusia, terutama dalam kehidupan umat Muslim. Banyak yang menyayangi kucing, bahkan Rasulullah SAW pun memiliki kucing peliharaan bernama Muezza. Namun, sebuah pertanyaan yang sering muncul di kalangan masyarakat adalah: Apakah benar kucing tidak masuk surga?
Pertanyaan ini sering menimbulkan kebingungan dan spekulasi. Artikel ini akan membahas pandangan agama Islam terkait dengan keberadaan hewan di akhirat, serta posisi kucing dalam ajaran Islam. Simak penjelasan berikut!
Kenapa kucing tidak masuk surga?
Banyak pemiliki kucing yang sedih setelah tahu bahwa kucing tidak bisa masuk surga menurut Islam. Padahal sama seperti hewan lain, kucing berbeda dengan manusia yang bisa melakukan maksiat.
Dengan logika seperti ini, maka kucing seharusnya makhluk tak berdosa dan bisa masuk surga.Lantas, apa alasan kucing tidak bisa masuk surga dalam Islam? Alasan kenapa kucing tidak masuk surga sebenarnya karena surga memang khusus untuk makhluk ciptaan Allah SWT yang beribadah. Sementara kucing dan hewan lainnya tidak memiliki kewajiban ibadah seperti manusia.
Apa yang dilakukan hewan semasa di dunia tidak akan ditimbang dan tidak akan mendapatkan balasan. Di akhirat nanti, kondisi kucing dan hewan lain berbeda dengan manusia, seperti yang dijelaskan dalam hadis Abu Hurairah dalam kitab Tafsir Al Thabari:
إن الله يحشر الخلق كلهم، كل دابة وطائر وإنسان، يقول للبهائم والطيركونوا ترابًا
Artinya: “Sesungguhnya Allah akan mengumpulkan semua makhluk pada hari akhirat kelak. Yaitu setiap hewan, burung-burung, dan juga manusia. Lalu Allah berkata kepada haiwan-haiwan dan juga burung, “Jadilah kamu tanah.”
Jadi, bukan hanya kucing, semua hewan memang tidak akan masuk surga, ya. Meskipun kucing tidak masuk surga, tapi pemilik kucing masih bisa bertemu dengannya di akhirat. Seperti janji Allah SWT, penghuni surga akan mendapatkan kenikmatan, termasuk nikmat bertemu dengan hewan kesayangan.
يا رسول الله إني أحبّ الإبلَ فهل في الجنة إبل فقال يا أعرابيّ إنْ يُدْخِلْكَ اللهُ الجَنَّةَ إنْ شاءَ اللهُ فَفِيها ما اشْتَهَتْ نَفْسُكَ وَلَذَّتْ عَيْنَاك
Artinya: “Wahai Rasulullah sesungguhnya aku mencintai unta. Adakah di surga nanti ada unta?” Lalu Nabi SAW menjawab, “Wahai arab badui, sekiranya Allah memasukkan kamu ke dalam surga Insya Allah, maka di dalamnya terdapat apa saja yang kamu kehendaki dan melezatkan pemandangan matamu.”
Dalil tentang menyayangi kucing
Alasan kenapa kucing tidak masuk surga menurut Islam sudah terjawab, ya. Kini, kamu bisa bernapas lega karena alasannya bukan karena sesuatu yang buruk.Secara sederhana, akhirat kucing (dan hewan-hewan lain) berbeda dengan akhirat manusia kelak.
Oleh karena itu, akhirat para hewan tidak ada surga dan neraka.Walaupun kucing tidak masuk surga, manusia dianjurkan menyayangi hewan ini. Bahkan, Nabi Muhammad SAW melarang umatnya menelantarkan kucing.Berilah makan bila kucing tampak kelaparan dan susah mencari makan sendiri, sesuai dengan hadis di bawah yang dilansir NU Online.
وَيُسْتَحَبُّ إكْرَامُهُ وَيَجِبُ عَلَى مَالِكِهِ إطْعَامُهُ إنْ لَمْ يَسْتَغْنِ بِخَشَاشِ الْأَرْضِ
Artinya: “Dianjurkan memuliakan (merawat dengan sungguh) kucing. Dan wajib bagi pemiliknya memberikan makan kepadanya jikalau kucing itu tidak bisa mencari makan sendiri.” (Ibnu Hajar al-Haitami, Al-Fatawa al-Fiqhiyyah al-Kubra, [Al-Maktabah al-Islamiyah], juz 4, hlm. 240).