Di Kampung Londar, Desa Sarae, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, kisah perjalanan iman para mualaf mengalir dengan penuh ketulusan. Mereka memeluk Islam dengan hati yang ikhlas, meski harus melewati tantangan yang tidak mudah. Salah satu kesulitan terbesar adalah keterbatasan alat ibadah—hal yang mungkin tampak sederhana bagi sebagian orang, namun sangat berarti bagi mereka yang baru mengenal Islam.

Melihat kebutuhan ini, #kawanaksi mengadakan kegiatan berbagi alat ibadah yang dilaksanakan pada 16 Maret 2025. Selama tiga hari, relawan hadir menyapa warga dengan memberikan 45 mukena dan 17 sarung untuk diberikan kepada 62 mualaf penerima manfaat, yang bukan hanya memberikan perlengkapan ibadah, tapi juga membawa harapan dan rasa diterima dalam pelukan saudara seiman.

Kebahagiaan terpancar dari wajah para mualaf saat menerima alat ibadah tersebut. Banyak dari mereka yang sebelumnya merasa sungkan atau kesulitan untuk sholat kini mulai lebih percaya diri dalam menjalankan ibadahnya. Ibu-ibu tersenyum haru saat menerima mukena barunya, dan para bapak menyimpan sarung yang mereka terima dengan penuh rasa syukur. Anak-anak pun ikut larut dalam semangat belajar, menyaksikan dan meniru orang tuanya beribadah.

Lebih dari sekadar membagikan barang, kegiatan ini membuka ruang kebersamaan dan pembelajaran. Selama tiga hari itu, para relawan juga mendampingi dengan memberi motivasi, berdiskusi ringan tentang dasar-dasar Islam, dan mengajak warga untuk saling menguatkan. Mualaf yang tadinya merasa sendiri, kini merasakan hangatnya ukhuwah dan dukungan dari sesama muslim.

Kisah di Kampung Londar, Kampung para mualaf, membuktikan bahwa berbagi tak selalu harus besar untuk bisa bermakna. Dengan sedikit perhatian, kita bisa menjadi bagian dari perjalanan iman seseorang. Mari bersama-sama hadir bagi mereka yang sedang memulai langkah barunya dalam Islam. Satu mukena, satu sarung, atau bahkan satu doa, bisa menjadi cahaya yang menguatkan hati dan menuntun langkah mereka ke arah yang lebih baik.