Ciri-Ciri Rumah yang Berkah, Salah Satunya Rumah Dipenuhi Aura Kemulian

Memiliki rumah yang penuh berkah adalah dambaan setiap keluarga. Rumah bukan hanya tempat tinggal saja, tetapi juga menjadi pusat kehidupan spiritual, emosional, dan sosial.

Dalam Islam, rumah yang diberkahi adalah rumah yang diisi dengan ketenangan, keberkahan rezeki, serta aura kemuliaan. Artikel ini akan membahas ciri-ciri rumah yang diberkahi menurut ajaran Islam, termasuk tips untuk menciptakan suasana yang penuh kemuliaan.

Ciri-ciri Rumah yang Mendapat Keberkahan
1. Rumah yang Diterangi Cahaya Islam

Seluas-luasnya rumah akan terasa sempit jika penghuninya tidak mendapat cahaya Islam. Sebaliknya, rumah sekecil dan sesederhana apapun akan terasa lapang jika yang menempatinya diterangi cahaya Islam.

Rumah yang diterangi cahaya Islam berarti para penghuninya tak hanya memikirkan urusan dunia. Setiap aktivitas di dalamnya selalu ditujukan untuk meraih keberuntungan akhirat.

2. Rumah yang Membawa Kesejukan dan Ketenteraman

Sejuknya rumah seorang muslim ditandai dengan aura rumah yang membawa kedamaian hati, ketentraman, dan ketenangan para penghuninya. Allah berfirman dalam surat An-Nahl ayat 80:

وَٱللَّهُ جَعَلَ لَكُم مِّنۢ بُيُوتِكُمْ سَكَنًا

Artinya: “Dan Allah menjadikan bagimu rumah-rumahmu sebagai tempat tinggal.”

Allah mensifati sebuah rumah dengan “sukna” dari “as-sukun” yang bermakna ketenangan, kerehatan, dan kesejukan. Rumah yang tidak disebut sukna akan terasa seperti neraka penuh kecelakaan, keburukan, dan ketakutan.

3. Rumah yang Penghuninya Senantiasa Bersyukur

Bersyukur merupakan kunci utama keberkahan. Dengan bersyukur, nikmat akan bertambah, dan dengan bertambahnya nikmat, maka terciptalah kebahagiaan dan kesenangan.

Ciri rumah yang berkah adalah rumah yang para penghuninya pandai bersyukur. Nikmat seberapa pun akan membuatnya dia bahagia dan ridha. Rumah yang ditempati akan senantiasa mendapatkan ridha Allah dan penghuninya selalu merasakan kebahagiaan.

4. Rumah yang Dipenuhi Cinta dan Kasih Sayang Para Penghuninya

Rumah yang berkah adalah rumah yang diliputi kasih sayang, penjagaan, kecintaan, dan kelembutan di antara para penghuninya. Orang tua hendaknya menyayangi anaknya, orang yang lebih mengasihi yang lebih muda. Begitu pun sang anak harus memuliakan orang tua, yang muda menghormati yang tua.

Hal ini sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Isra ayat 24:

وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَّبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيٰنِيْ صَغِيْرًاۗ ۝٢٤

Artinya: Rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah, “Wahai Tuhanku, sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua (menyayangiku ketika) mendidik aku pada waktu kecil.”

Suami memperlakukan istrinya dengan baik, begitu pula istri memenuhi hak-hal suami. Para penghuni juga menjaga hewan peliharaan dan memberi belas kasih padanya.

5. Rumah yang Memancarkan Kedamaian

Rumah mukmin yaitu rumah yang di dalamnya tidak ada kezaliman, perampasan hak, dan saling mencurigai. Orang yang memasuki rumah tersebut akan merasakan kedamaian dan keamanan.

Aura kedamaian juga memancar ke sekeliling rumah. Sehingga, para tetangga yang berada di dekatnya bisa merasakan keamanan dan kedamaian. Mereka merasa terlindungi dan terayomi.

وَمَنْ كَانَ يُؤمِنُ بِاللهِ وَاْليَومِ الآخِرِ فَلاَ يُؤْذِ جَارَهُ

Artinya: “Siapa pun yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka janganlah ia menyakiti tetangganya.” (HR Bukhari dan Muslim).

6. Rumah yang Dipenuhi Aura Kemuliaan

Ciri selanjutnya adalah rumah yang dipenuhi aura kemuliaan. Setiap tamu yang mengunjungi rumah tersebut selalu dimuliakan. Mereka merasakan kehangatan persahabatan ketika berada di dalam rumah itu.

مَن كانَ يُؤْمِنُ باللَّهِ والْيَومِ الآخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ

Artinya: “Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia memuliakan tamunya.” (HR Bukhari dan Muslim).

Islam mengajarkan kepada umatnya agar di dalam rumah ada kamar tamu yang disebut sebagai kamar musafir. Rumah tangga Islam hendaknya menjadi jalan terkenyangkannya orang-orang lapar, menjadi jalan berpakaiannya orang tak berbaju, menjadi tempat berteduh bagi orang yang kepanasan dan kehujanan, serta menjadi tempat penyejuk bagi orang yang hidup alam kegersangan.

7. Rumah yang Cukup Ruangannya

Ciri selanjutnya adalah rumah yang cukup ruangan-ruangannya. Cukup maksudnya adalah sesuai dan memenuhi kebutuhan. Ada ruang tamu, ruang atau kamar tidur orang tua, kamar tidur anak laki-laki dan kamar tidur anak perempuan yang keduanya harus dibedakan.

مُرُوْا أَوْلَادَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَهُمْ أَبْنَاءُ سَبْعِ سِنِيْنَ ، وَاضْرِبُوْهُمْ عَلَيْهَا وَهُمْ أَبْنَاءُ عَشْرِ سِنِيْنَ ، وَفَرِّقُوْا بَيْنَهُمْ فِي الْمَضَاجِعِ

Artinya: “Perintahkanlah anak-anak kalian shalat tatkala mereka usia tujuh tahun dan pukullah mereka bila masih enggan shalat tatkala mereka berusia sepuluh tahun, dan pisahkanlah mereka pada tempat tidurnya.” (HR Ahmad, Abu Daud, dan Al Hakim).

Desain rumah seorang muslim jauh dari sifat bermegah-megahan maupun aththowul. At-tathowul artinya saling meninggi-ninggikan bangunan supaya diketahui siapa yang paling tinggi, juga saling memperindah bangunan supaya dikenal mana yang paling indah.

8. Rumah yang Menjaga Kebersihan

Islam adalah agama kebersihan dan kesucian. Rumah yang bersih dan indah menjadi tanda yang nampak dari rumah islami.

إِنَّ اللَّهَ طَيِّبٌ يُحِبُّ الطَّيِّبَ, نَظِيفٌ يُحِبُّ النَّظَافَةَ, كَرِيمٌ يُحِبُّ الْكَرَمَ, جَوَادٌ يُحِبُّ الْجُودَ, فَنَظِّفُوا أَفْنِيَتَكُمْ

Artinya: “Dari Rasulullah SAW: Sesungguhnya Allah SWT itu suci dan menyukai hal-hal yang suci. Dia Maha Bersih yang menyukai kebersihan. Dia Maha Mulia yang menyukai kemuliaan. Dia Maha Indah yang menyukai keindahan. Karena itu bersihkanlah tempat-tempatmu.” (HR Tirmidzi).