Kisah Hijrah dan Peringatan Tahun Baru Islam Muharram

Muharram, bulan pertama dalam kalender Hijriyah, dikenal sebagai salah satu bulan yang penuh dengan makna dan kebaikan dalam agama Islam. Bukan hanya menandai awal tahun baru Hijriyah, Muharram juga mengingatkan kita pada peristiwa bersejarah yang sangat penting bagi umat Islam, yaitu hijrah Nabi Muhammad SAW dari Mekah ke Madinah. Kisah hijrah ini menjadi dasar bagi penetapan awal tahun dalam kalender Hijriyah dan membawa banyak pelajaran yang relevan untuk kehidupan kita saat ini.

Latar Belakang Hijrah

Kisah hijrah bermula dari penderitaan dan tekanan yang dialami oleh Nabi Muhammad SAW dan para pengikutnya di Mekah. Mereka mendapat berbagai macam intimidasi dan siksaan dari kaum Quraisy yang tidak menerima ajaran Islam. Tekanan ini semakin memuncak sehingga akhirnya Nabi Muhammad SAW memutuskan untuk hijrah ke Madinah pada tahun 622 Masehi. Perjalanan ini bukan hanya sekedar perpindahan fisik, tetapi juga secara simbolis pengakuan akan perlunya perubahan dan perjuangan mencapai keadilan serta kebaikan.

Hijrah Nabi dan para sahabatnya bukanlah perjalanan yang mudah. Mereka menempuh perjalanan selama sekitar dua minggu, melewati padang pasir yang gersang dan menghadapi berbagai tantangan dan ancaman dari kaum Quraisy. Setibanya di Madinah, mereka disambut dengan penuh keramahan oleh penduduk Madinah yang kemudian dikenal sebagai kaum Anshar, yaitu penolong.

Penetapan Tahun Baru Hijriah

Peristiwa hijrah ini kemudian diabadikan oleh Khalifah Umar bin Khattab pada tahun 17 Hijriyah atau sekitar tahun 638 Masehi, ketika beliau menetapkan kalender Hijriyah. Kalender ini dipilih untuk mulai dihitung dari tahun hijrahnya Nabi Muhammad SAW, sebagai tanda dari peristiwa bersejarah tersebut serta untuk menghormati momentum yang sangat penting dalam sejarah Islam.

Makna Muharram dan Amalan yang Dianjurkan

Muharram memiliki makna yang sangat mendalam dalam tradisi Islam. Selain sebagai momen reflektif menyambut tahun baru, Muharram dikenal sebagai bulan yang diistimewakan Allah SWT. Bulan ini disebut sebagai salah satu dari empat bulan Haram dalam Islam, dimana berbuat dosa di bulan ini dianggap lebih buruk daripada bulan-bulan lainnya, dan perbuatan baik diberikan ganjaran yang lebih besar.

Salah satu amalan yang sangat dianjurkan pada bulan Muharram adalah puasa Asyura, yang jatuh pada hari ke-10 bulan Muharram. Puasa ini memiliki keutamaan khusus, di mana Nabi Muhammad SAW bersabda bahwa puasa pada hari itu dapat menghapus dosa-dosa kecil selama setahun yang lalu. Di samping puasa Asyura, umat Islam juga dianjurkan untuk menambah amalan baik lainnya seperti bersedekah, berzikir, dan menjaga hubungan baik dengan sesama.

Pembelajaran dari Hijrah untuk Kehidupan Modern

Kisah hijrah mengandung banyak pelajaran yang relevan untuk kita renungkan dalam kehidupan modern.

1. Hijrah mengajarkan kita tentang pentingnya kesabaran dan keteguhan dalam menghadapi cobaan. Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya tidak menyerah meskipun menghadapi berbagai ujian dan godaan yang sulit. Mereka tetap menjaga keimanan dan tujuan yang luhur.

2.  Hijrah juga mengajarkan kita tentang pentingnya merencanakan dan menjalankan strategi yang matang dalam setiap langkah hidup. Nabi Muhammad SAW mempersiapkan hijrah dengan sangat teliti, memilih rute yang aman dan memanfaatkan jaringan sahabat di Madinah untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi perkembangan Islam.

3. Kita belajar tentang pentingnya membangun hubungan sosial yang baik. Terbentuknya persaudaraan antara kaum Muhajirin (pendatang dari Mekah) dan Anshar (penduduk asli Madinah) menunjukkan bagaimana keharmonisan dan kerjasama bisa mengatasi berbagai perbedaan dan tantangan.

Refleksi Menyambut Tahun Baru Hijriyah

Memasuki tahun baru Hijriyah, menjadi momen yang tepat bagi kita untuk melakukan refleksi diri dan memperbaiki kualitas kehidupan. Tantangan kehidupan modern bisa sangat berbeda dengan masa hijrah Nabi Muhammad SAW, tetapi esensi dari hijrah itu sendiri tetap relevan. Kita perlu terus berusaha untuk berhijrah, baik secara spiritual, moral, maupun intelektual, dari kondisi yang kurang baik menuju ke kondisi yang lebih baik.

Selain itu, menyambut Muharram dengan berbagai amalan baik memberikan kita kesempatan untuk memperkuat hubungan dengan Allah SWT dan sesama manusia. Dalam dunia yang penuh dengan kesibukan dan tantangan, mengambil momen untuk berintrospeksi dan menjalankan amalan-amalan baik adalah langkah yang sangat diperlukan.

Kesimpulan

Muharram sebagai bulan pertama dalam kalender Hijriyah menyimpan banyak kenangan dan pelajaran yang penting untuk kita sikapi dengan baik. Peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW memberikan banyak inspirasi tentang keteguhan, perencanaan, dan kebersamaan. Merayakan tahun baru Islam bukan hanya soal tradisi, tetapi juga merupakan momen introspeksi untuk menata kehidupan yang lebih baik di masa mendatang.

Dengan memahami makna hijrah dan mempraktikkan nilai-nilai luhur yang diusungnya, kita dapat menjalani tahun baru Hijriyah dengan penuh makna dan keberkahan. Mari kita manfaatkan Muharram sebagai momentum untuk berbenah diri, memperbaiki hubungan sosial, dan menguatkan komitmen kita dalam kebaikan. Semoga setiap langkah yang kita ambil di tahun baru ini membawa kita lebih dekat kepada Allah SWT dan lebih bermanfaat bagi sesama.