Dalam ajaran Islam, tasamuh atau toleransi memiliki makna yang sangat mendalam. Istilah ini diambil dari kata “samaḥa” yang berarti lapang dada, memaafkan, dan tidak mudah marah. Tasamuh bukan hanya sekadar sikap menerima keberadaan orang lain dengan pandangan yang berbeda, tetapi juga mencerminkan prinsip dasar dalam interaksi sosial antarumat manusia, terlepas dari perbedaan agama, budaya, atau pandangan hidup.
Pengertian Tasamuh
Tasamuh dapat dipahami sebagai sikap keterbukaan untuk menerima, menghargai, dan menghormati perbedaan yang ada dalam masyarakat. Dalam konteks Islam, tasamuh tidak hanya dibatasi pada saling menghormati antar sesama Muslim, tetapi juga meluas kepada non-Muslim. Hal ini berakar pada ajaran Al-Qur’an dan Hadis yang mengajarkan tentang pentingnya berbuat baik kepada semua makhluk ciptaan Allah, tanpa memandang perbedaan.
Dasar-Dasar Tasamuh dalam Al-Qur’an dan Hadis
Al-Qur’an menyebutkan dalam Surah Al-Hujurat ayat 13, “Wahai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal.” Ayat ini jelas menunjukkan bahwa perbedaan merupakan bagian dari takdir Allah dan seyogianya diterima dengan penuh rasa hormat.
Rasulullah Muhammad SAW juga memberikan contoh nyata tentang tasamuh dalam kehidupan sehari-hari. Dalam banyak hadis, beliau menekankan pentingnya saling menghargai dan toleransi dalam berinteraksi dengan sesama. Salah satu hadis yang terkenal adalah “Orang yang tidak menyayangi orang lain, tidak akan disayangi.” Ini menunjukkan bahwa kasih sayang dan toleransi adalah bagian yang tidak terpisahkan dari ajaran Islam.
Pentingnya Tasamuh dalam Masyarakat
1. Membangun Kerukunan Sosial Tasamuh memiliki peran krusial dalam menciptakan kerukunan di masyarakat yang heterogen. Dalam konteks masyarakat Indonesia yang terdiri dari berbagai suku, agama, dan budaya, sikap toleran menjadi sangat penting untuk menjaga persatuan dan kesatuan. Dengan tasamuh, masyarakat dapat hidup berdampingan tanpa ketegangan yang ditimbulkan oleh perbedaan.
2. Mengurangi Konflik dan Kekerasan Sejarah telah membuktikan bahwa kurangnya toleransi sering kali mengarah pada konflik dan kekerasan. Sebaliknya, tasamuh dapat menjadi solusi untuk meredakan ketegangan yang muncul akibat perbedaan pendapat. Dengan mengedepankan dialog dan penghargaan terhadap pendapat orang lain, masyarakat lebih mungkin untuk menemukan jalan tengah dan menghindari pertikaian yang merusak.
3. Meningkatkan Empati Sikap toleransi membantu individu untuk menanamkan empati dalam diri mereka. Dengan memahami perspektif orang lain, kita dapat lebih menghargai latar belakang dan pengalaman orang lain. Ini penting dalam membangun hubungan yang harmonis di tempat kerja, sekolah, hingga dalam kehidupan sehari-hari.
4. Menunjang Perdamaian Global Dalam konteks yang lebih luas, tasamuh juga berkontribusi pada upaya perdamaian dunia. Dalam era globalisasi saat ini, di mana interaksi antarnegara semakin intensif, sikap saling menghormati menjadi sangat vital. Negara-negara yang mengedepankan prinsip toleransi cenderung memiliki hubungan baik dan stabil, yang pada gilirannya mendukung kestabilan global.
Tantangan dalam Menerapkan Tasamuh
Meskipun diharapkan menjadi bagian integral dalam perilaku sehari-hari, tantangan dalam penerapan prinsip ini tetap ada. Di era informasi yang cepat seperti sekarang, sering kali berita-berita yang provokatif dapat memicu prasangka dan ketidakpercayaan antar kelompok. Oleh karena itu, pendidikan tentang tasamuh perlu ditanamkan sejak dini di dalam keluarga dan lembaga pendidikan.
Selain itu, upaya untuk membangun kesadaran akan pentingnya tasamuh harus diperkuat melalui dialog antaragama dan kegiatan sosial yang melibatkan berbagai elemen masyarakat. Masyarakat perlu dibuka untuk memahami betapa beragamnya pandangan dan keyakinan yang ada serta pentingnya saling menghargai demi kehidupan yang lebih damai.