Ketika mendengar kata “rezeki”, kebanyakan orang langsung memikirkan uang, harta, atau kekayaan. Padahal dalam Islam, makna rezeki jauh lebih luas dari sekadar materi. Rezeki bisa berupa apa pun yang Allah karuniakan kepada hamba-Nya—baik yang tampak maupun tidak, baik yang besar maupun kecil.
Rezeki tidak selalu berbentuk angka di rekening bank. Sehatnya tubuh, damainya hati, keluarga yang mencintai, sahabat yang tulus, waktu luang, ilmu yang bermanfaat, bahkan iman yang kokoh juga termasuk rezeki. Itulah mengapa orang yang tidak banyak hartanya bisa tetap merasa cukup dan bahagia, karena mereka menyadari bahwa rezeki Allah sangat luas dan tidak terbatas pada uang saja.
Dalam Al-Qur’an, Allah ﷻ berfirman:
“Dan tidak ada suatu makhluk pun yang bergerak di bumi melainkan dijamin Allah rezekinya.”
(QS. Hud: 6)
Ayat ini menjadi penguat bahwa rezeki setiap makhluk sudah dijamin oleh Allah. Namun bentuk rezeki itu bisa beragam, disesuaikan dengan kebutuhan, waktu, dan takdir masing-masing. Terkadang, Allah tidak memberikan kekayaan, tetapi menggantinya dengan ketenangan jiwa yang tidak semua orang mampu membelinya.
Seseorang yang punya banyak harta, namun tidak diberi rezeki berupa ketentraman, akan tetap merasa kurang dan gelisah. Sementara itu, ada orang yang hidup sederhana, tapi selalu merasa cukup dan bersyukur. Inilah salah satu bentuk rezeki terbaik yang kadang luput kita sadari: rasa qana’ah (merasa cukup) dan syukur yang dalam.
Maka dari itu, Islam mengajarkan kita untuk tidak hanya fokus pada rezeki materi. Rasulullah ﷺ bersabda:
“Sungguh beruntung orang yang masuk Islam, diberi rezeki yang cukup, dan Allah membuatnya merasa cukup dengan apa yang diberikan-Nya.”
(HR. Muslim)
Rezeki sejati adalah apa yang membuat kita semakin dekat dengan Allah dan menjadikan hidup kita penuh makna, bukan sekadar angka yang menumpuk. Yuk, mulai hari ini kita belajar untuk lebih bersyukur. Mungkin uang kita tidak bertambah, tapi jika iman kita menguat, itu juga rezeki. Mungkin pekerjaan belum datang, tapi jika keluarga tetap sehat dan harmonis, itu juga rezeki. Karena sesungguhnya, Allah selalu memberi, hanya saja bentuknya tak selalu sesuai ekspektasi kita.