Mengapa Muharram Disebut Syahrullah? Ini Penjelasannya

Bulan Muharram adalah bulan pertama dalam kalender Hijriyah dan termasuk salah satu dari empat bulan haram dalam Islam. Tapi ada satu keistimewaan yang menjadikannya lebih istimewa dibanding yang lain: Muharram adalah satu-satunya bulan yang disebut oleh Nabi Muhammad ﷺ sebagai “Syahrullah” — Bulannya Allah.

Penyebutan ini bukan tanpa makna. Dalam hadits shahih yang diriwayatkan Imam Muslim, Rasulullah ﷺ bersabda:

“Puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan adalah puasa di bulan Allah, yaitu Muharram…”
(HR. Muslim no. 1163)

Penyandaran nama Allah pada Muharram adalah bentuk pengagungan dan penekanan akan kemuliaannya. Tidak ada bulan lain yang disebut secara khusus seperti ini. Maka, umat Islam didorong untuk menjadikan bulan ini sebagai momentum muhasabah, memperbaiki diri, dan memperbanyak amal saleh.

Muharram, Salah Satu dari Empat Bulan Haram

Dalam Al-Qur’an surat At-Taubah ayat 36, Allah menyebut bahwa dari dua belas bulan, ada empat bulan yang dimuliakan (bulan haram). Keempatnya adalah Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab.

Di bulan-bulan haram, dosa dan pahala dilipatgandakan. Umat Islam diajak untuk menahan diri dari kemaksiatan, menjaga lisan, dan memperbanyak ibadah. Maka, bukan kebetulan jika Muharram dijadikan awal tahun Islam—karena awal yang bersih akan membawa langkah yang lebih berkah.

Banyak Keutamaan, Sedikit yang Menyadari

Salah satu amalan utama di bulan ini adalah puasa Asyura (10 Muharram). Nabi Muhammad ﷺ bersabda:

“Puasa Asyura menghapus dosa setahun yang lalu.”
(HR. Muslim no. 1162)

Selain itu, dianjurkan juga berpuasa di tanggal 9 Muharram (Tasu’a), sebagai bentuk pembeda dari kebiasaan puasa kaum Yahudi yang hanya berpuasa di hari Asyura. Di luar itu, Muharram adalah waktu terbaik untuk memperbanyak sedekah, dzikir, mempererat silaturahmi, dan menanam niat hijrah menuju kebaikan.

Kenapa Disebut “Bulannya Allah”?

Para ulama menafsirkan bahwa penyandaran nama Allah pada Muharram mengandung pesan spiritual:

  • Allah ingin hamba-Nya memulai tahun dengan kesadaran Ilahiyah

  • Muharram adalah waktu penuh rahmat, layak dijaga dan dimuliakan

  • Seolah Allah ingin berkata: “Ini bulan-Ku, maka dekatlah dengan-Ku”

Di bulan ini, Allah bukakan pintu-pintu taubat dan kebaikan. Maka rugilah mereka yang melewatkannya tanpa menyentuh amal-amal utama.

Muharram, Saat Terbaik Memulai Hijrah

Hijrah Nabi memang tidak terjadi tepat di bulan Muharram, namun tahun Hijriyah ditetapkan berdasarkan momentum hijrah tersebut. Maka, bulan ini sangat cocok dijadikan titik balik dan awal perubahan.

Jika Ramadhan adalah momen kembali fitrah, maka Muharram adalah momen kembali melangkah.

Gunakanlah waktu ini untuk mengevaluasi diri, memperbaiki hubungan dengan Allah, dan menanam amal kebaikan. Karena Syahrullah bukan sekadar bulan—ia adalah panggilan lembut dari Tuhan untuk kembali dekat dengan-Nya.