Tips & Cara Mengatur Keuangan Versi Rasulullah SAW.

Mengatur keuangan adalah salah satu aspek penting dalam menjalani kehidupan. Dalam Islam, pengelolaan keuangan tidak hanya bertujuan untuk kesejahteraan dunia, tetapi juga untuk meraih kebahagiaan akhirat. Rasulullah SAW memberikan teladan yang luar biasa dalam mengelola keuangan, yang relevan untuk diterapkan di kehidupan saat ini.

Dalam Islam, seorang muslim dilarang untuk berbuat boros dalam setiap hartanya. Seperti untuk bijak dalam mengelola keuangan sekaligus larangan berbuat boros, termaktub dalam Al-Qur’an surat Al-Isra ayat 26, Allah SWT berfirman tentang larangan boros dan menghambur-hamburkan uang,

وَءَاتِ ذَا ٱلْقُرْبَىٰ حَقَّهُۥ وَٱلْمِسْكِينَ وَٱبْنَ ٱلسَّبِيلِ وَلَا تُبَذِّرْ تَبْذِيرًا

Artinya: Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros.

Cara Rasulullah Mengatur Keuangan

Berikut beberapa cara dan tips mengatur keuangan ala Rasulullah SAW sebagaimana dirangkum dari buku 25 Rahasia Bisnis Laris Manis ala Rasulullah karya Rusydie Anwar, M.A.

1. Berusaha Mencari Rezeki

Dari Zubair bin Awwam, Rasulullah SAW bersabda, “Sungguh seorang dari kalian yang mengambil talinya lalu dia mencari seikat kayu bakar dan dibawa dengan punggungnya kemudian dia menjualnya lalu Allah mencukupkannya dengan kayu itu lebih baik daripada dia meminta-minta kepada manusia, baik manusia itu memberinya atau menolaknya.” (HR Bukhari)

Hadits ini berisi penjelasan bahwa Islam memotivasi umatnya untuk membangun kekuatan ekonomi secara mandiri yang tidak akan menjadikannya umat yang lemah dan hanya meminta-minta kepada orang lain.

2. Mencatat Pengeluaran

Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah melangkah kaki seorang anak Adam di hari kiamat sebelum dinyatakan kepadanya empat perkara: tentang umurnya untuk apa dihabiskan, tentang masa mudanya untuk apa digunakan, tentang hartanya dari mana diperoleh dan kemana dihabiskan, dan tentang ilmunya untuk apa dimanfaatkan.” (HR. Tirmidzi)

Hadits ini menegaskan bahwa setiap hal yang dilakukan oleh manusia, kelak akan dihisab. Untuk itu, usahakan membuat catatan pengeluaran agar jelas terlihat penggunaan harta.

3. Menabung

Dalam hadits, Rasulullah SAW bersabda, “Simpanlah sebagian dari harta kamu untuk kebaikan masa depan kamu, karena itu jauh lebih baik bagimu.” (HR Bukhari)

Hadits ini menegaskan bahwa Rasulullah SAW menganjurkan umat Islam untuk menabung karena dapat memberikan banyak keuntungan bagi kehidupan masa depan.

4. Hindari Berutang

Dalam hadits disebutkan, “Barang siapa utang uang kepada orang lain dan berniat akan mengembalikanya, maka Allah akan luluskan niatnya itu, tetapi barang siapa mengambil dengan niat akan membinasakan (tidak membayar), maka Allah akan merusakkan dia.” (HR Bukhari)

Jika benar-benar terpaksa berutang kepada seseorang, wajib hukumnya untuk melunasi. Hal ini dilakukan karena dalam Islam perihal utang menyangkut dunia dan akhirat. Bahkan saat seseorang meninggal dalam keadaan berutang, ahli warisnya wajib untuk melunasinya.

5. Mengeluarkan Sedekah

Rasulullah SAW bersabda, “Sedekah itu tidak akan mengurangi harta. Tidak ada orang yang memberi maaf kepada orang lain, melainkan Allah akan menambah kemuliaannya. Dan tidak ada orang yang merendahkan diri karena Allah, melainkan Allah akan mengangkat derajatnya” (HR. Muslim)

Dalam Al-Qur’an surah Al-Baqarah ayat 261, Allah SWT berfirman tentang perintah sedekah dan pahala keutamaannya,

مَّثَلُ ٱلَّذِينَ يُنفِقُونَ أَمْوَٰلَهُمْ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنۢبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِى كُلِّ سُنۢبُلَةٍ مِّا۟ئَةُ حَبَّةٍ ۗ وَٱللَّهُ يُضَٰعِفُ لِمَن يَشَآءُ ۗ وَٱللَّهُ وَٰسِعٌ عَلِيمٌ

Artinya: Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.