3 Keutamaan Puasa Ramadhan: Berlomba-Lomba dalam Kebaikan

Puasa Ramadhan merupakan salah satu kewajiban bagi umat Islam yang memiliki banyak keutamaan. Selain sebagai bentuk ibadah yang mendekatkan diri kepada Allah SWT, puasa juga menjadi ajang untuk meningkatkan ketakwaan dan memperbanyak amal kebaikan.

Allah SWT berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 183:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ كُتِبَ عَلَيْكُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.

Dalam Tafsir Al-Qur’anul Majid An-Nur Jilid 1 karya Prof. Dr. Teungku Muhammad Hasbi ash-Shiddieqy, dijelaskan bahwa Allah SWT mewajibkan umat Islam untuk berpuasa sebagaimana tertuang dalam Surah Al-Baqarah ayat 183, dengan tujuan agar mereka menjadi pribadi yang bertakwa. Ketakwaan ini tercermin dalam kemampuan seseorang menahan diri dari dorongan hawa nafsu, sehingga hatinya menjadi lebih mudah dalam menjalankan perintah Allah dan mengharapkan pahala dari-Nya.

Keutamaan Puasa Ramadan

Ibadah puasa Ramadan memiliki banyak keutamaan bagi mereka yang menjalaninya dengan niat untuk beribadah kepada Allah. Berikut ini adalah keutamaan puasa Ramadan.

1. Pelindung dari Setan

Dalam buku Berpuasa Seperti Rasulullah karya Saliem Al-Hilali, dijelaskan bahwa selama Ramadan, tingkat kejahatan menurun. Hal ini dikarenakan setan dan jin dibelenggu, sehingga tidak dapat leluasa menggoda dan merusak akhlak manusia seperti di bulan-bulan lain.

Keutamaan ini ditegaskan dalam hadits riwayat Abu Hurairah RA, di mana Rasulullah SAW bersabda:

إِذَا كَانَ أَوَّلُ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ صُفْدَتِ الشَّيَاطِيْنُ وَمَرَدَةُ الْحِنِّ، وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ فَلَمْ يُفْتَحْ مِنْهَا بَابٌ، وَفُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ فَلَمْ يُعْلَقَ مِنْهَا بَابٌ. وَنَادَي مُنَادٍ: يَا بَاغِيَ الْخَيْرِ أَقْبِلْ، وَيَا بَاغِيَ الشَّرِّ أَقْصِرْ، وَلِلَّهِ عُتَقَاءُ مِنَ النَّارِ، وَذَلكَ كُلٌّ لَيْلَةٍ

Artinya: “Pada malam pertama bulan Ramadhan, setan-setan dan jin-jin pembangkang dibelenggu, pintu-pintu neraka ditutup, dan tidak ada satupun pintunya yang dibuka. Pintu-pintu surga akan dibuka dan tidak ada satu pintunya yang ditutup, dan penyeru akan berseru ‘Hai pencari kebaikan, datanglah, dan hai pencari keburukan, berhentilah.’ Allah mempunyai orang-orang yang terbebas dari neraka, dan itu terjadi pada setiap malam” (HR At-Tirmidzi)

2. Pengampunan Dosa dari Allah SWT

Salah satu keutamaan puasa Ramadan adalah pengampunan dosa dari Allah SWT. Pengampunan ini meliputi dosa-dosa yang telah dilakukan selama setahun sebelumnya.

Hal ini disebutkan dalam sebuah hadits sebagai berikut:

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Artinya: “Barang siapa yang puasa Ramadan karena iman dan mengharapkan ridho Allah, niscaya diampuni baginya semua dosanya yang terdahulu.” (HR Bukhari)

3. Kesempatan Masuk Surga Ar-Rayyan

Surga Ar-Rayyan merupakan anugerah dari Allah SWT yang dikhususkan bagi orang-orang yang menjalankan ibadah puasa. Pintu surga ini disediakan hanya untuk mereka yang berpuasa sebagai bentuk kemuliaan dan keistimewaan dari Allah SWT.

Tidak semua orang dapat memasuki Surga Ar-Rayyan, kecuali mereka yang dengan ikhlas menjalankan ibadah puasa. Setelah para ahli puasa memasukinya, pintu tersebut akan ditutup sehingga tidak ada lagi yang dapat melewatinya.

Berkaitan dengan hal tersebut, Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah hadits:

“Di dalam surga ada sebuah pintu yang disebut ar-Rayyan. Yang masuk melalui pintu itu di hari kiamat hanyalah orang-orang yang berpuasa, yang lainnya tidak masuk lewat pintu itu. Dan diserukan saat itu, “Manakah orang-orang yang berpuasa?” Maka mereka yang berpuasa bangun untuk memasukinya, sedangkan yang lain tidak. Bilamana mereka telah masuk, maka pintu itu ditutup dan tidak ada lagi yang bisa memasukinya.”” (HR Bukhari dan Muslim)