4 Tingkatan Sikap Ikhlas yang Wajib Dimiliki Muslim

Ikhlas merupakan salah satu sifat terpuji yang harus dimiliki setiap Muslim. Secara bahasa, ikhlas berarti murni, bersih, atau tidak tercampur dengan hal lain. Dalam konteks ibadah, iklas berarti melakukan segala sesuatu hanya karena Allah SWT tanpa mengharapkan pujian, balasan, atau keuntungan duniawi.

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:

“Padahal mereka hanya diperintah menyembah Allah dengan ikhlas menaati-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus…” (QS. Al-Bayyinah: 5)

Tingkatan Ikhlas

Mengutip buku Dahsyatnya Iklas karya Mahmud Ahmad Mustafa, berikut tingkatan iklas seseorang mulai dari yang paling rendah hingga paling tinggi.

1. Ikhlas Meraih Kebahagiaan Duniawi

Tingkatan ikhlas ini menjadi yang paling rendah. Seorang yang ikhlas meraih kebahagiaan duniawi akan beramal dan beribadah dengan harapan agar Allah memberikan kekayaan di dunia.

Contohnya, seperti seorang yang memperbanyak membaca surat Al-Waqiah agar Allah memberinya rezeki. Maka ketika berdoa, ia berharap keinginan duniawi semata.

Meskipun termasuk tingkatan ikhlas yang paling rendah, namun hal ini masih baik karena orang tersebut hanya meminta kepada Allah saja, dan tidak meminta kepada selain-Nya.

2. Ikhlasuk Aabidiin

Tingkatan ikhlas selanjutnya adalah ikhlasnya orang yang ahli ibadah.

Dalam menjalankan ibadah, mereka sudah iklas, akan tetapi mereka juga masih disertai perasaan pamrih. Artinya, orang ini iklas beribadah namun masih memiliki keinginan-keinginan.

Keinginan ini meliputi misalnya, ingin masuk surga, takut neraka, ingin bahagia di dunia dan akhirat, dan lain sebagainya. Keikhlasan di tingkat ini membuat seseorang masih dipengaruhi oleh nafsu hanya karena ingin mendapatkan pahala dan menghindar dari ancaman siksa.

3. Ikhlasul Muhibbin

Tingkatan ikhlas selanjutnya adalah ikhlasul muhibbin, yakni ikhlasnya orang-orang yang mencintai Allah SWT. Mereka beramal semata-mata karena Allah SWT. Mereka mengagungkan Allah, memuliakan dan menghormati Allah SWT sepenuh hati.

Mereka beribadah sudah tidak didorong lagi oleh keinginan atau pamrih pribadinya, baik itu masalah dunia maupun akhirat.

4. Ikhlasul Arifin

Tingkatan iklas tertinggi adalah ikhlasul arifin, yakni ikhlasnya orang-orang yang sadar dan makrifat pada Allah SWT. Mereka mengetahui, menyadari dan merasakan bahwa gerak diam mereka semata-mata karena Allah SWT.

Orang-orang yang berada di tingkatan iklas ini merasa bahwa dirinya sama sekali tidak mempunyai kemampuan atau kekuatan apapun. Mereka tidak beramal, beribadah atau berbuat melainkan dengan Allah dan atas pertolongan-Nya.