7 Kesalahan Umum Yang Sering Dilakukan Saat Hendak Berkurban

Ibadah qurban adalah salah satu bentuk ketaatan dan ketakwaan yang sangat dianjurkan dalam Islam. Setiap tahun, umat Muslim di seluruh dunia memperingati Hari Raya Iduladha dengan menyembelih hewan qurban sebagai bentuk syukur dan mendekatkan diri kepada Allah. Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman, “Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan berqurbanlah.” (QS. Al-Kautsar: 1-2). Namun, dalam pelaksanaannya, masih banyak kesalahan yang sering dilakukan secara tidak sadar. Kesalahan-kesalahan ini dapat mengurangi nilai ibadah qurban, bahkan berpotensi membuatnya tidak sah.

Salah satu kesalahan yang sering terjadi adalah tidak memperhatikan adab dan syariat penyembelihan. Qurban bukan hanya soal menyembelih hewan, tapi tentang mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Beliau bersabda, “Sesungguhnya Allah mewajibkan berbuat baik atas segala sesuatu. Maka apabila kamu membunuh, bunuhlah dengan cara yang baik, dan apabila kamu menyembelih, sembelihlah dengan cara yang baik. Hendaklah salah seorang dari kalian menajamkan pisaunya dan menyenangkan hewan sembelihannya.” (HR. Muslim). Sayangnya, masih banyak yang menyembelih dengan alat yang tumpul, menyebabkan penderitaan pada hewan.

Tak jarang juga, hewan diperlakukan kasar sebelum disembelih—ditarik paksa, ditendang, atau dibiarkan stres dalam keramaian. Padahal, Rasulullah SAW melarang menyakiti hewan, bahkan saat hendak disembelih. Hewan qurban seharusnya diperlakukan dengan penuh kasih dan tenang agar proses penyembelihan berlangsung dengan mulus. Memastikan hewan menghadap kiblat dan membaca basmalah serta takbir adalah bagian dari sunnah yang tidak boleh dilupakan. Ini bukan sekadar ritual, tetapi bentuk pengagungan kepada Allah.

Kesalahan berikutnya adalah terburu-buru menguliti hewan sebelum benar-benar mati. Dalam beberapa kasus, ini terjadi karena kurangnya pengalaman atau ketidaktahuan. Proses ini seharusnya dilakukan setelah memastikan hewan telah benar-benar mati, sebagai bentuk penghormatan terakhir. Rasulullah sangat menjaga adab dalam menyembelih, dan ini menunjukkan bahwa Islam sangat peduli terhadap kesejahteraan hewan, bukan hanya sekadar hasilnya.

Lebih dari itu, banyak yang lupa bahwa qurban bukan hanya sekadar ritual tahunan, tetapi simbol dari ketundukan dan ketulusan. Allah menegaskan dalam Al-Qur’an: “Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya.” (QS. Al-Hajj: 37). Maka, penting bagi kita untuk memperbaiki niat dan pelaksanaan qurban, bukan hanya agar sah secara fiqih, tapi juga bernilai ibadah yang tinggi.

Dengan memahami dan menghindari tujuh kesalahan umum ini, kita bisa menjadikan ibadah qurban sebagai momen penuh makna. Qurban bukan hanya tentang menyembelih hewan, tapi menyembelih sifat egois, menumbuhkan empati, dan berbagi kepada sesama. Semoga setiap tetes darah yang mengalir menjadi saksi cinta kita kepada Allah, dan setiap daging yang dibagikan menjadi sumber keberkahan bagi banyak orang.

#nyataberkurban