Mandi junub atau mandi besar adalah salah satu cara mensucikan diri dari hadas besar. Mandi junub dilakukan setelah seseorang mengalami hadas besar, seperti setelah hubungan suami istri atau keluarnya mani. Dalam Islam, harus dilakukan dengan benar dan sesuai syariat agar sah dan diterima oleh Allah SWT. Sayangnya, ada beberapa penyebab yang bisa membuat mandi junub menjadi tidak sah. Artikel ini akan membahas tujuh penyebab yang membuat mandi junub tidak sah, sehingga Anda bisa menghindarinya dan menjalankan ibadah dengan lebih baik.
Apa Saja yang Membuat Mandi Junub Tidak Sah
1. Tidak Berniat di Dalam Hati
Niat merupakan rukun penting dalam setiap ibadah, termasuk mandi junub. Tanpa niat, mandi junub tidak sah, meskipun seluruh badan sudah dibasuh. Niat mandi junub dilakukan dalam hati sebelum mulai membasuh tubuh. Pastikan Anda berniat dengan ikhlas untuk bersuci dari hadas besar.
2. Tidak Membasuh Seluruh Tubuh Secara Merata
Mandi junub yang sah mengharuskan seluruh tubuh terkena air, mulai dari ujung rambut hingga ujung kaki. Jika ada bagian tubuh yang terlewat atau tidak terkena air, maka mandi junub dianggap tidak sah. Pastikan untuk membasuh setiap bagian tubuh, termasuk lipatan kulit dan bagian yang sulit dijangkau.
3. Tidak Membasuh Bagian Kepala dengan Sempurna
Dalam mandi junub, kepala adalah bagian tubuh yang harus dibasuh dengan benar. Salah satu kesalahan yang sering terjadi adalah hanya membasuh sebagian kepala atau tidak sampai ke kulit kepala. Untuk pria dan wanita, rambut harus dibasahi hingga ke akarnya. Jika memiliki rambut panjang, Anda tidak perlu membuka kepang rambut, tetapi pastikan air mencapai akar rambut.
4. Ada Halangan yang Menghalangi Air Menyentuh Kulit
Halangan seperti cat kuku, plester luka, minyak, atau bahan lain yang menempel pada kulit bisa membuat mandi junub menjadi tidak sah. Sebelum mandi, pastikan tidak ada zat yang menghalangi air menyentuh kulit. Jika Anda memakai plester luka, lepaskan atau cari cara agar air bisa mengenai kulit di bagian tersebut.
5. Tidak Menggunakan Air yang Suci
Dalam menjalankan mandi junub, menggunakan air yang suci adalah syarat mutlak. Air yang digunakan harus bebas dari kotoran atau najis agar bisa menyucikan tubuh secara sempurna. Jika air yang digunakan tidak memenuhi kriteria kesucian, maka mandi junub tersebut tidak sah karena tidak dapat menghilangkan hadas besar sesuai ketentuan syariat.
6. Tidak Menunaikan Rukun Mandi Junub
Syarat dan rukun yang telah disebutkan di atas adalah kewajiban dalam menjalankan mandi junub. Oleh karena itu, menunaikan seluruh ketentuan tersebut merupakan hal yang wajib. Jika ada yang ditinggalkan, mandi junub tersebut tidak sah dan tidak dapat mengangkat hadas besar sesuai tuntunan syariat.
7. Tidak Menghilangkan Najis yang Menempel
Salah satu syarat sah mandi junub yang sering diabaikan adalah memastikan tidak ada najis yang masih menempel di tubuh. Jika terdapat najis pada badan, sangat penting untuk membersihkannya terlebih dahulu sebelum memulai mandi junub. Proses ini tidak hanya membersihkan tubuh dari najis, tetapi juga dilakukan dengan niat untuk mengangkat hadas dan menghilangkan najis.
Menghilangkan najis adalah langkah awal sebelum memulai ritual mandi wajib. Jika langkah ini dilewatkan, mandi junub bisa dianggap tidak sah karena tubuh masih belum sepenuhnya bersih dari najis.
Mandi junub adalah ibadah penting yang memiliki ketentuan tertentu agar sah dan diterima. Memahami penyebab yang membuat mandi tidak sah akan membantu Anda melaksanakan mandi dengan benar. Semoga artikel ini bermanfaat dan dapat menambah pengetahuan Anda tentang mandi sesuai syariat Islam.