Bulan Syaban merupakan salah satu bulan istimewa dalam kalender Hijriyah. Bulan ini menjadi penghubung antara bulan Rajab dan bulan suci Ramadan. Banyak keutamaan yang terdapat dalam bulan Syaban, salah satunya adalah adanya waktu-waktu mustajab untuk berdoa. Dalam Islam, waktu mustajab adalah saat di mana doa lebih mudah dikabulkan oleh Allah SWT.
Waktu Mustajab di Bulan Syaban
Ada beberapa waktu mustajab di bulan Syaban yang dianjurkan untuk memperbanyak doa:
1. Malam Nisfu Syaban
Malam Nisfu Syaban (pertengahan bulan Syaban) merupakan salah satu malam yang penuh berkah. Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya Allah melihat makhluk-Nya pada malam Nisfu Syaban, lalu mengampuni seluruh makhluk-Nya kecuali orang yang musyrik dan orang yang bermusuhan.” (HR. Ibnu Majah)
Pada malam ini, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak istighfar, berdoa, dan memohon ampunan kepada Allah SWT.
2. Waktu Sahur di Bulan Syaban
Waktu sahur merupakan salah satu waktu yang mustajab untuk berdoa, tidak hanya di bulan Ramadan tetapi juga di bulan Syaban. Rasulullah SAW bersabda:
“Rabb kita turun ke langit dunia pada sepertiga malam terakhir dan berfirman: ‘Siapa yang berdoa kepada-Ku, maka Aku akan mengabulkannya. Siapa yang meminta kepada-Ku, maka Aku akan memberinya. Siapa yang meminta ampun kepada-Ku, maka Aku akan mengampuninya.’” (HR. Bukhari & Muslim)
3. Hari Senin dan Kamis di Bulan Syaban
Rasulullah SAW sering berpuasa pada hari Senin dan Kamis, terutama di bulan Syaban. Ini karena amal ibadah manusia diangkat kepada Allah SWT pada hari-hari tersebut.
“Amal-amal manusia diperiksa setiap hari Senin dan Kamis, maka aku suka ketika amalku diperiksa, aku dalam keadaan berpuasa.” (HR. Tirmidzi)
Di hari-hari ini, berdoa lebih dianjurkan karena Allah SWT sedang menerima dan menilai amal ibadah hamba-Nya.
Malam Nisfu Syaban: Malam Penghapusan Dosa
Imam al-Ghazali dalam Mukasyafatul Qulub terjemahan Jamaluddin menukil sejumlah pendapat yang menyebut malam Nisfu Syaban adalah malam penghapusan dosa dan malam kehidupan. Malam penghapusan dosa ini ada yang mingguan, tahunan, bahkan seumur hidup.
Kata As-Subkhi, menghidupkan malam Nisfu Syaban dapat menghapus dosa satu tahun. Menghidupkan malam Jumat menghapus dosa seminggu dan menghidupkan malam Qadar menghapus dosa seumur hidup.
Al-Mundziri turut meriwayatkan hadits tentang hal ini. Dikatakan, “Barang siapa yang menghidupkan dua malam hari raya dan malam Nisfu Syaban, maka hatinya tidak mati di saat hati orang-orang mati.”
Dari sejumlah pendapat di atas, Imam al-Ghazali menyimpulkan bahwa menghidupkan malam-malam tersebut menjadi sebab menghapus dosa. Malam tersebut juga disebut malam syafaat berdasarkan hadits bahwa Rasulullah SAW memohon syafaat pada malam 13, 14, dan 15. Pada malam 15 itulah Allah SWT memberikan seluruh syafaat-Nya.
Malam Nisfu Syaban juga disebut malam ampunan berdasarkan riwayat Ahmad. Rasulullah SAW bersabda,
“Allah melihat para hamba-Nya pada malam Nisfu Syaban, lalu Dia mengampuni penduduk bumi kecuali dua laki-laki, yaitu orang musyrik dan orang yang bertengkar.” Wallahu a’lam.