Banyak kisah inspiratif yang menggambarkan perjalanan spiritual manusia menuju kehidupan abadi. Salah satu cerita yang penuh hikmah adalah kisah tentang orang pertama yang mengetuk pintu surga. Kisah ini bukan hanya sekadar legenda, tetapi juga mengandung banyak pelajaran berharga yang dapat kita renungkan.
Lalu, siapa orang yang pertama kali mengetuk pintu surga?
Orang yang Pertama Kali Mengetuk Pintu Surga
Orang yang mengetuk pintu Surga pertama kali adalah Rasulullah SAW. Sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Muslim, Nabi SAW bersabda:
آتِى بَابَ الْجَنَّةِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَأَسْتَفْتِحُ فَيَقُولُ الْخَازِنُ: مَنْ أَنْتَ؟ فَأَقُولُ: مُحَمَّدٌ. فَيَقُولُ: بِكَ أُمِرْتُ لاَ أَفْتَحُ لِأَحَدٍ قَبْلَكَ
Artinya: Aku mendatangi pintu Surga dan minta untuk dibukakan. Penjaga surga pun berkata, “Siapa engkau?” aku menjawab, “Muhammad.” Penjaga surga berkata, “Aku telah diperintah membukanya untukmu, dan aku tidak boleh membukanya untuk orang lain sebelummu. (HR Muslim)
Kelak, Nabi Muhammad SAW akan jadi orang pertama yang dibukakan pintu Surga oleh Malaikat Ridwan, sebelum nabi-nabi yang lain dipersilahkan untuk memasukinya.
Dalam Ensiklopedi Iman Syaikh, Abdul Majid Az-Zandani mengatakan bahwa penjaga pintu Surga akan membukakan pintu untuk orang-orang yang memasukinya. Penjaga pintu Surga adalah Malaikat Ridwan.
Salah satu riwayat yang menerangkan nama Ridwan sebagai penjaga pintu Surga ada di hadits yang berasal dari Anas bin Malik RA. Ia berkata Rasulullah SAW pernah bersabda:
“Jika masuk malam pertama bulan Ramadan Allah SWT memanggil Ridwan untuk membuka pintu Surga dan memanggil Malik untuk menutup pintu neraka” (HR Baihaqi dalam Syu’abul Iman).
Sambutan bagi Para Penghuni Surga
Dalam kitab Hadil Arwah ila Biladil Afrah yang diterjemahkan oleh Zainul Maarif, Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah mengatakan penjaga pintu Surga alam menyambut para penghuni Surga dengan ucapan “Salam sejahtera untuk kalian semua.”
Dalam Al Qur’an surah Az-Zumar ayat 73, Allah SWT berfirman:
وَسِيْقَ الَّذِيْنَ اتَّقَوْا رَبَّهُمْ اِلَى الْجَنَّةِ زُمَرًاۗ حَتّٰىٓ اِذَا جَاۤءُوْهَا وَفُتِحَتْ اَبْوَابُهَا وَقَالَ لَهُمْ خَزَنَتُهَا سَلٰمٌ عَلَيْكُمْ طِبْتُمْ فَادْخُلُوْهَا خٰلِدِيْنَ ٧٣
Latin: Wa sîqalladzînattaqau rabbahum ilal-jannati zumarâ, ḫattâ idzâ jâ’ûhâ wa futiḫat abwâbuhâ wa qâla lahum khazanatuhâ salâmun ‘alaikum thibtum fadkhulûhâ khâlidîn.
Artinya: “Orang-orang yang bertakwa kepada Tuhannya diantar ke dalam Surga secara berombongan, sehingga apabila mereka telah sampai di sana dan pintu-pintunya telah dibuka, para penjaganya berkata kepada mereka, ‘Salāmun ‘alaikum (semoga keselamatan tercurah kepadamu), berbahagialah kamu. Maka, masuklah ke dalamnya (untuk tinggal) selama-lamanya!'” (QS Az-Zumar:73)
Dalam kitab Raudhatul al-Muhibbin Wa Nuzhat al-Musytaqin, Ibnu Qayyim al-Jauziyyah menjelaskan gambaran para penghuni Surga setelah mendapat sambutan dari Malaikat Ridwan.
Para penghuni Surga disambut rombongan anak-anak yang kemudian mengelilingi mereka, seperti halnya anak-anak kecil di dunia yang suka mengelilingi seseorang yang dekat di hati mereka.
Mereka datang dari tempat yang tidak diketahui, kemudian anak-anak tersebut berkata kepada penghuni Surga yang baru saja tiba itu, “Bergembiralah dengan kemuliaan yang dijanjikan Allah untuk Anda.”
Lanjut Ibnu Qayyim al-Jauziyyah, dari kerumunan anak-anak itu keluarlah seorang anak yang langsung mendatangi istri-istri para penghuni Surga yang berasal dari kalangan bidadari bermata jeli. Anak-anak itu mengabarkan kedatangan si Fulan kepada para bidadari yang akan turut menyambut mereka.
Golongan Orang yang Dirindukan Surga
Dalam hadits yang diriwayatkan Ibnu Abbas RA, Rasulullah SAW menyebut bahwa ada 4 golongan yang dirindukan surga. Berikut sabdanya:
الْجَنَّةُ مُشْتَاقَةٌ اِلَى أَرْبَعَةِ نَفَرٍ : تَالِى الْقُرْانِ, وَحَافِظِ اللِّسَانِ, وَمُطْعِمِ الْجِيْعَانِ, وَصَا ئِمٍ فِى شَهْرِ رَمَضَانَ
Artinya: “Surga merindukan empat golongan yaitu orang yang membaca Al Quran, menjaga lisannya, memberi makan orang lapar, dan puasa di bulan Ramadan.” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi)
Rasulullah SAW bersabda, “Surga sangat rindu terhadap empat golongan, yaitu: Pembaca Al-Qur’an, pemelihara lisan dari ungkapan keji dan mungkar, pemberi makan orang yang lapar, serta mereka yang ahli puasa di bulan Ramadan.” (HR Abu Daud).