Setiap kali memasuki bulan Dzulhijjah, umat Islam di seluruh dunia menyambut momen spesial: Iduladha dan ibadah kurban. Namun, di balik semangat berbagi dan penyembelihan hewan kurban, masih banyak yang bertanya-tanya: “Sebetulnya, kurban itu bisa dilakukan berapa hari sih?” Pertanyaan ini penting, karena ibadah kurban bukan hanya tentang niat dan hewannya, tapi juga tentang tepat waktu.
Menurut syariat Islam, waktu untuk menyembelih hewan kurban itu terbatas hanya 4 hari. Dimulai dari tanggal 10 Dzulhijjah, yaitu hari Iduladha, dan berakhir pada tanggal 13 Dzulhijjah, saat matahari terbenam (maghrib). Jadi, siapa pun yang ingin berkurban harus memastikan penyembelihan dilakukan di antara hari-hari itu—tidak boleh lebih lambat.
Hal ini juga ditegaskan oleh para ulama dan berdasarkan hadits dari Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata: “Hari-hari menyembelih kurban adalah hari Id dan tiga hari setelahnya.” (HR. Al-Baihaqi, dan dinilai shahih oleh Al-Albani). Hadits ini secara jelas menunjukkan bahwa hari-hari tasyrik (11, 12, 13 Dzulhijjah) adalah kelanjutan dari waktu kurban yang sah.
Artinya, kalau seseorang menyembelih hewan kurbannya setelah lewat tanggal 13 Dzulhijjah waktu maghrib, maka tidak dihitung sebagai kurban. Hanya menjadi sembelihan biasa (seperti daging konsumsi harian) dan tidak mendapat pahala ibadah kurban. Inilah sebabnya penting untuk mengetahui batas waktunya, agar niat baik tak sia-sia hanya karena kurang informasi.
Bagi yang belum sempat berkurban di hari pertama, jangan khawatir—masih ada kesempatan di hari-hari tasyrik. Bahkan dalam kondisi tertentu, menyembelih di hari ke-2 atau ke-3 masih tetap utama, selama waktunya masih dalam batas. Islam tidak memberatkan, tapi tetap menekankan ketepatan dan kedisiplinan waktu sebagai bagian dari kebaikan ibadah.
Maka, jika kamu berniat berkurban tahun ini, pastikan jadwalnya sudah tepat. Catat tanggal-tanggal pentingnya dan segera koordinasikan dengan panitia kurban atau rumah potong hewan. Karena ibadah kurban bukan hanya tentang berbagi daging, tapi juga tentang ketepatan hati, niat, dan waktu—agar setiap tetes pengorbanan benar-benar bernilai di sisi Allah.
Sedekah daging yuk! Klik #nyataberkurban