Bolehkah Daging Kurban Dimakan Sendiri? Ini Penjelasannya

Terkadang dikala kita melamun, sering ada aja pertanyaan pertanyaan yang unik, contoh nya adalah pertanyaan: Bolehkah orang yang berkurban memakan daging kurbannya sendiri? Pertanyaan ini wajar, apalagi ketika kita melihat sebagian orang menyimpan daging kurban di rumah atau bahkan mengolahnya sendiri bersama keluarga.

Secara syariat, Islam memberikan ruang kelonggaran dalam hal ini. Justru dalam Al-Qur’an, Allah SWT memerintahkan orang yang berkurban untuk memakan sebagian dari hewan kurbannya. Dalam Surah Al-Hajj ayat 28, Allah berfirman: “Maka makanlah sebagiannya dan (sebagian lagi) berikanlah kepada orang fakir yang sangat membutuhkan.” Ini menunjukkan bahwa memakan daging kurban sendiri bukan hanya dibolehkan, tapi juga disyariatkan.

Nabi Muhammad SAW pun memberikan teladan nyata dalam hal ini. Dalam hadits riwayat Muslim, beliau bersabda: “Makanlah, berikanlah kepada orang lain, dan simpanlah.” (HR. Muslim no. 1971). Hadits ini muncul setelah di tahun sebelumnya Nabi melarang menyimpan daging kurban lebih dari tiga hari karena kondisi kelaparan. Namun setelah itu, beliau memperbolehkannya lagi, bahkan menyarankan tiga hal sekaligus: makan, memberi, dan menyimpan.

Para ulama juga sepakat bahwa disunnahkan bagi orang yang berkurban untuk membagi daging kurbannya ke dalam tiga bagian: sepertiga dimakan sendiri, sepertiga disedekahkan kepada fakir miskin, dan sepertiga dihadiahkan kepada kerabat atau tetangga. Pembagian ini bukan aturan baku, tapi menjadi panduan agar ibadah kurban bisa membawa manfaat lebih luas, tidak hanya bagi diri sendiri tetapi juga bagi lingkungan sekitar.

Kurban Sekarang!

Namun jika seseorang karena kondisi tertentu tidak sempat atau tidak bisa membagikan dagingnya—misalnya karena tinggal di tempat terpencil atau semua orang di sekitarnya juga berkurban—maka tidak mengapa jika daging itu dimakan sendiri sepenuhnya. Kurban tetap sah, dan tidak berdosa. Hanya saja, semangat berbagi yang menjadi ruh dari ibadah kurban itu menjadi kurang terasa.

Akhirnya, ibadah kurban bukan sekadar soal menyembelih hewan. Ia adalah simbol dari kepatuhan, keikhlasan, dan kepedulian. Memakan sebagian daging kurban sendiri adalah bentuk syukur atas nikmat Allah, sementara membagikannya adalah bentuk kasih sayang terhadap sesama. Maka dari itu, mari rayakan Iduladha dengan hati yang lapang, tangan yang terbuka, dan niat yang tulus—karena setiap bagian dari kurban kita adalah cermin dari cinta dan kebaikan.

Sedekah daging yuk! Klik #nyataberkurban