Ibadah kurban merupakan salah satu ibadah paling istimewa dalam Islam, yang dilakukan setiap tahun pada Hari Raya Idul Adha. Ia bukan hanya tentang menyembelih hewan, tetapi juga simbol dari ketaatan, keikhlasan, dan pengorbanan seorang hamba kepada Tuhannya. Di balik pelaksanaan kurban yang sudah menjadi rutinitas tahunan, terdapat banyak sisi menarik yang belum banyak diketahui oleh umat Muslim. Artikel ini akan membahas sepuluh fakta menarik seputar kurban yang dapat memperkaya wawasan dan memperdalam makna ibadah ini.
1. Kurban Sudah Ada Sejak Zaman Nabi Adam
Tradisi kurban sudah dikenal sejak zaman Nabi Adam ‘alaihissalam. Diceritakan dalam Al-Qur’an, Habil dan Qabil mempersembahkan kurban kepada Allah. Kurban Habil diterima karena ia melaksanakannya dengan ikhlas, sementara kurban Qabil ditolak. Peristiwa ini menjadi pelajaran penting bahwa nilai utama dalam kurban adalah keikhlasan.
2. Unta Termasuk Hewan Kurban yang Disyariatkan
Selain kambing dan sapi, unta juga termasuk hewan yang sah untuk dijadikan kurban. Bahkan, satu ekor unta bisa digunakan sebagai kurban oleh tujuh orang. Ini menunjukkan fleksibilitas syariat dalam menyesuaikan jenis hewan dengan kondisi sosial dan geografis umat Islam.
3. Waktu Penyembelihan Kurban Terbatas
Waktu yang sah untuk menyembelih hewan kurban dimulai setelah pelaksanaan shalat Idul Adha pada tanggal 10 Dzulhijjah, dan berakhir pada 13 Dzulhijjah saat matahari terbenam. Menyembelih sebelum atau sesudah waktu tersebut tidak dianggap sebagai kurban.
4. Larangan Memotong Rambut dan Kuku Bagi yang Hendak Berkurban
Bagi seorang Muslim yang berniat berkurban, disunnahkan untuk tidak memotong rambut dan kukunya sejak masuk tanggal 1 Dzulhijjah hingga hewan kurban disembelih. Larangan ini bertujuan untuk menyerupai jamaah haji yang sedang berihram, sebagai bentuk solidaritas spiritual.
5. Bagian Hewan Kurban Tidak Boleh Dijual
Semua bagian dari hewan kurban, termasuk kulit dan tanduknya, tidak boleh dijual atau dijadikan alat tukar. Bahkan penyembelih tidak boleh diberi bagian hewan kurban sebagai upah. Ini merupakan bentuk penghormatan terhadap hewan yang digunakan dalam ibadah.
6. Pembagian Daging Kurban Disunnahkan Menjadi Tiga
Salah satu sunnah dalam distribusi daging kurban adalah membaginya menjadi tiga bagian: sepertiga untuk dikonsumsi oleh keluarga yang berkurban, sepertiga untuk diberikan sebagai hadiah kepada kerabat dan tetangga, dan sepertiga disedekahkan kepada fakir miskin.
7. Hewan Kurban Harus Bebas dari Cacat Berat
Tidak semua hewan layak dijadikan kurban. Islam melarang hewan yang memiliki cacat berat seperti buta, sakit parah, pincang, atau sangat kurus. Tujuannya adalah memberikan yang terbaik kepada Allah dan menjaga kualitas ibadah.
8. Kurban Bisa Dilaksanakan Jarak Jauh
Di era modern, kurban bisa dilaksanakan di tempat lain melalui lembaga penyalur atau organisasi sosial yang amanah. Selama niat, hewan, dan proses penyembelihannya sesuai syariat, kurban tetap sah meskipun dilakukan secara tidak langsung.
9. Patungan untuk Kurban Itu Dibolehkan
Islam memperbolehkan patungan untuk kurban dengan jenis hewan tertentu. Satu ekor sapi atau unta dapat dibagi hingga tujuh orang. Namun, kambing atau domba hanya sah jika dikurbankan oleh satu orang saja.
10. Kurban Mengandung Nilai Sosial yang Kuat
Selain sebagai bentuk ketaatan kepada Allah, kurban juga mengandung nilai sosial yang tinggi. Daging kurban sering menjadi sumber kebahagiaan bagi keluarga miskin yang jarang mengonsumsi daging. Hal ini memperkuat tali persaudaraan dan solidaritas antarumat.
Ibadah kurban bukan hanya tentang menyembelih hewan, tetapi merupakan bentuk totalitas penghambaan kepada Allah yang mengajarkan keikhlasan, kepedulian, dan pengorbanan. Fakta-fakta menarik di atas menunjukkan bahwa kurban memiliki dimensi yang lebih dalam daripada sekadar ritual tahunan. Dengan memahami sisi-sisi ini, kita dapat menjalankan ibadah kurban dengan lebih penuh kesadaran dan kekhusyukan.
Kurban sekarang! klik #nyataberkurban