Bermuka dua, sifat yang umum ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini terlihat dari sikap seseorang yang berpura-pura baik di depan, tapi bersikap berbeda di belakang. Tak sedikit seorang muslim yang menganggap sifat ini sepele dan tidak berbahaya. Padahal, di mata Allah SWT, seburuk-buruknya sifat manusia yang paling buruk adalah bermuka dua. Dari Abu Hurairah, dia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda,
Dalam riwayat lain disebutkan, “Sesungguhnya termasuk orang terburuk di sisi Allah pada Hari Kiamat, adalah orang yang bermuka dua.” (HR Tirmidzi)
Ciri-ciri orang yang memiliki tanda yang berbeda-beda. Ada yang terang-terangan dalam menunjukannya, namun ada pula yang pintar menutupinya. Meski demikian, tidak ada yang dapat menyembunyikan sifat ini dari pandangan Allah SWT, sekecil apa pun itu dan bagaimana pun mereka berusaha menyembunyikannya. Lalu, bagaimana sebenarnya ciri orang yang bermuka dua menurut Allah SWT?
Ciri Orang yang Bermuka Dua Menurut Allah SWT dalam Al-Qur’an
Dalam Islam, orang yang bermuka dua merupakan salah satu orang munafik, dan termasuk tanda kemunafikan. Di samping itu, yang dimaksud dengan orang yang menurut Allah SWT adalah mereka yang mengaku beriman dan menyatakan keislamannya ketika berada di tengah-tengah kaum mukminin. Namun, ketika berada di hadapan kelompok mereka yang kafir, mereka kembali kepada kekufuran dan kesesatannya.
Ciri orang yang bermuka dua menurut Allah SWT ini telah ditegaskan dalam firman-Nya surah Al-Baqarah ayat 14,
وَاِذَا لَقُوا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا قَالُوْٓا اٰمَنَّاۚ وَاِذَا خَلَوْا اِلٰى شَيٰطِيْنِهِمْۙ قَالُوْٓا اِنَّا مَعَكُمْۙ اِنَّمَا نَحْنُ مُسْتَهْزِءُوْنَ
Artinya: “Apabila mereka berjumpa dengan orang yang beriman, mereka berkata, “Kami telah beriman.” Akan tetapi apabila mereka menyendiri dengan setan-setan (para pemimpin) mereka, mereka berkata, “Sesungguhnya kami bersama kamu, kami hanya pengolok-olok.”
“Yang dimaksud dengan orang bermuka dua ini, yaitu orang yang datang kepada satu kelompok dengan menampakkan seolah-olah dirinya berada di pihak mereka dan berseberangan dengan pihak lawannya. Tetapi dalam waktu yang sama, dia juga datang kepada kelompok lain dan melakukan hal yang serupa.”
Rasulullah SAW sangat mengecam orang yang bermuka dua. Mereka tidak hanya memiliki dua mulut dalam perkataan mereka di dunia, tapi mereka akan mendapatkan dua mulut pula di dalam neraka.
Imam Ghazali juga mengungkapkan dalam Afat al-Lisan terjemahan Fuad Kauma, sifat bermuka dua ini lebih hina dan tercela dari pengadu domba. Bahkan, jika seandainya seseorang tidak memanipulasi perkataannya secara langsung, tetapi ikut mendorong adanya permusuhan pada kedua belah pihak, orang seperti ini juga termasuk bermuka dua.