Hukum Berkurban Tapi Tak Disalurkan: Niat Ibadah yang Bisa Jadi Sia-sia

Ibadah kurban setiap tahun menjadi momen spesial bagi umat Islam. Tak hanya sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT, kurban juga menjadi wujud nyata dari kepedulian sosial—berbagi kepada mereka yang jarang atau bahkan tidak pernah merasakan nikmatnya daging sepanjang tahun. Tapi sayangnya, masih ada yang memahami kurban hanya sebatas menyembelih hewan, tanpa menyadari bahwa penyaluran daging adalah bagian inti dari ibadah ini.

Sedekah Daging Yuk! Klik

Faktanya, menyembelih hewan kurban tanpa menyalurkan dagingnya ke yang berhak dapat membuat ibadah kurban menjadi cacat, bahkan sia-sia. Dalam QS. Al-Hajj ayat 36–37, Allah menegaskan bahwa bukan darah dan daging hewan itu yang sampai kepada-Nya, melainkan ketakwaan kita. Dan salah satu wujud takwa adalah memastikan daging kurban sampai ke tangan mereka yang membutuhkan.

Ada beberapa kasus nyata yang terjadi: hewan sudah disembelih dengan niat kurban, tapi dagingnya disimpan seluruhnya di kulkas karena alasan “untuk keluarga sendiri”, “tidak sempat membagikan”, atau bahkan dibiarkan membusuk. Padahal, daging kurban wajib dibagikan, terutama kepada fakir miskin. Menyimpan semua daging kurban tanpa membagikannya dengan sengaja bisa menjadi dosa, karena telah mengabaikan salah satu tujuan utama kurban: berbagi.

Dalam syariat Islam, para ulama menyebutkan bahwa daging kurban boleh dikonsumsi sebagian oleh yang berkurban, tetapi sangat dianjurkan untuk membagikan sebagian besar kepada yang membutuhkan. Bahkan, kurban nadzar tidak boleh dinikmati sama sekali oleh yang berkurban—harus seluruhnya disalurkan. Maka dari itu, menyembelih tanpa membagikan sama sekali berarti menyalahi ketentuan fiqih dan ruh dari ibadah kurban itu sendiri.

Solusinya sederhana: jika merasa kesulitan menyalurkan sendiri, percayakan kepada lembaga penyalur tepercaya. Mereka punya sistem distribusi yang rapi, bahkan bisa menjangkau daerah pelosok yang sangat membutuhkan. Atau, bagi daging kurban ke dalam tiga bagian: sepertiga untuk keluarga, sepertiga untuk kerabat, dan sepertiga untuk kaum miskin. Bahkan, memberi semua bagian kepada mereka yang membutuhkan adalah pilihan yang paling utama.

Yuk Kurban Sekarang! Klik

Ingatlah, kurban bukan hanya tentang menyembelih, tetapi tentang bagaimana ibadah itu menjadi manfaat nyata bagi orang lain. Jangan sampai niat tulus yang sudah kita siapkan dengan susah payah berakhir sia-sia hanya karena kita lupa: daging kurban bukan untuk ditimbun, tapi untuk dibagikan. Semoga setiap tetes darah yang mengalir dari hewan kurban kita menjadi saksi kebaikan, bukan hanya untuk kita—tetapi juga untuk mereka yang hidupnya ikut kita ringankan.

#nyataberkurban