Menepati janji merupakan suatu kewajiban yang sangat ditekankan dalam ajaran Islam. Bagi seorang Muslim, janji bukan hanya sekedar kata-kata, tetapi merupakan komitmen yang harus dipegang teguh. Dalam Al-Qur’an dan hadis, terdapat banyak ayat dan riwayat yang menekankan pentingnya menepati janji serta manfaat yang dihasilkan dari sikap ini, baik di dunia maupun di akhirat.
Pentingnya Menepati Janji dalam Al-Qur’an
Al-Qur’an sebagai kitab suci umat Islam menjelaskan dengan tegas mengenai pentingnya menepati janji. Dalam Surah Al-Isra (17:34), Allah berfirman:
“Dan penuhilah janji, sesungguhnya janji itu pasti ditanyakan.”
Ayat ini menunjukkan bahwa setiap janji yang kita buat akan dipertanggungjawabkan. Allah menyebutkan bahwa menepati janji adalah sesuatu yang sangat diperhatikan. Hal ini menggambarkan betapa seriusnya Allah dalam menekankan pentingnya komitmen yang diucapkan oleh seorang hamba-Nya.
Lebih lanjut, dalam Surah Al-Mu’minun (23:8), Allah berfirman:
“Dan mereka yang selalu memelihara amanah dan janjinya.”
Ayat ini menggarisbawahi bahwa salah satu sifat orang beriman adalah menjaga amanah dan janji. Dalam konteks ini, janji adalah amanah yang harus dijaga. Ketidakpatuhan dalam menepati janji menunjukkan kelemahan iman seseorang.
Menepati Janji dalam Hadis Nabi
Di samping Al-Qur’an, Sunnah Nabi Muhammad SAW juga sangat menekankan pentingnya menepati janji. Dalam sebuah hadis, Rasulullah bersabda:
“Tanda seorang munafik ada tiga: apabila ia berkata, ia berdusta; apabila ia berjanji, ia ingkar; dan apabila ia dipercaya, ia berkhianat.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadis ini menunjukkan bahwa ingkar terhadap janji adalah salah satu ciri dari orang yang munafik. Oleh karena itu, menepati janji menjadi suatu keharusan bagi seorang Muslim agar terhindar dari sifat-sifat buruk yang dapat menghancurkan integritas dan akhlak seseorang.
Manfaat Menepati Janji dalam Islam
1. Terbebas dari Tuntutan Dunia dan Akhirat
Muslim yang menepati janjinya akan terbebas dari tuntutan dunia dan akhirat. Sebab, setiap janji akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat kelak.
Allah SWT berfirman dalam surat Al Isra ayat 34,
وَلَا تَقْرَبُوا۟ مَالَ ٱلْيَتِيمِ إِلَّا بِٱلَّتِى هِىَ أَحْسَنُ حَتَّىٰ يَبْلُغَ أَشُدَّهُۥ ۚ وَأَوْفُوا۟ بِٱلْعَهْدِ ۖ إِنَّ ٱلْعَهْدَ كَانَ مَسْـُٔولًا
Artinya: “Dan janganlah kamu mendekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih baik (bermanfaat) sampai ia dewasa dan penuhilah janji; sesungguhnya janji itu pasti diminta pertanggungan jawabnya.”
2. Terhindar dari Sifat Munafik
Munafik adalah perbuatan tercela yang dibenci Allah SWT dan rasul-Nya. Salah satu sifat munafik adalah orang yang mengingkari janji.
Dari Abdullah bin Amr RA, Nabi Muhammad SAW bersabda: “Ada empat tanda, jika seseorang memiliki empat tanda ini, maka ia disebut munafik tulen. Jika ia memiliki salah satu tandanya, maka dalam dirinya ada tanda kemunafikan sampai ia meninggalkan perilaku tersebut, yaitu: jika diberi amanat, khianat; jika berbicara, dusta; jika membuat perjanjian, tidak dipenuhi; jika berselisih, dia akan berbuat zalim.” (HR Muslim)
3. Jalan untuk Masuk Surga
Menepati janji menjadi salah satu jalan muslim untuk masuk ke dalam surga, yaitu surga Firdaus. Surga ini diperuntukkan bagi orang yang memiliki sifat-sifat baik, salah satunya menepati janji.
Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al Mu’minun ayat 8,
وَٱلَّذِينَ هُمْ لِأَمَٰنَٰتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَٰعُونَ
Artinya: “Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya.”
4. Termasuk Orang yang Bertakwa
Manfaat menepati janji lainnya tercantum dalam surat Ali Imran ayat 76. Dikatakan, orang yang menepati janji termasuk golongan yang bertakwa.
بَلَىٰ مَنْ أَوْفَىٰ بِعَهْدِهِۦ وَٱتَّقَىٰ فَإِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلْمُتَّقِينَ
Artinya: “(Bukan demikian), sebenarnya siapa yang menepati janji (yang dibuat)nya dan bertakwa, maka sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertakwa.”
5. Menjadi Manusia yang Berakal
Muslim yang menepati janjinya termasuk manusia yang berakal. Ini disebutkan dalam surat Ar Ra’d ayat 19-20,
۞ أَفَمَن يَعْلَمُ أَنَّمَآ أُنزِلَ إِلَيْكَ مِن رَّبِّكَ ٱلْحَقُّ كَمَنْ هُوَ أَعْمَىٰٓ ۚ إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُو۟لُوا۟ ٱلْأَلْبَٰبِ ٱلَّذِينَ يُوفُونَ بِعَهْدِ ٱللَّهِ وَلَا يَنقُضُونَ ٱلْمِيثَٰقَ
Artinya: “Adakah orang yang mengetahui bahwasanya apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu itu benar sama dengan orang yang buta? Hanyalah orang-orang yang berakal saja yang dapat mengambil pelajaran, (yaitu) orang-orang yang memenuhi janji Allah dan tidak merusak perjanjian.”
Itulah manfaat menepati janji yang disebutkan dalam Al-Qur’an dan hadits. Semoga kita senantiasa tidak termasuk sebagai golongan munafik yang ingkar janji, naudzubillah min dzalik.