Mengenal Al-Qur’an Braille dan Manfaat Membagikannya Untuk yang Membutuhkan

Tidak semua orang bisa membaca Al-Qur’an dengan cara yang sama. Bagi saudara-saudara kita yang memiliki keterbatasan penglihatan, membaca huruf Arab biasa tentu menjadi hal yang mustahil.
Namun, kasih sayang Allah selalu membuka jalan. Salah satunya melalui hadirnya Al-Qur’an Braille — mushaf istimewa yang bisa “dibaca dengan jari”.

Apa Itu Al-Qur’an Braille?

Al-Qur’an Braille adalah versi Al-Qur’an yang ditulis menggunakan huruf Braille, yaitu sistem tulisan timbul yang dapat diraba dengan ujung jari oleh penyandang tunanetra.
Setiap huruf Arab diubah menjadi pola titik timbul, sehingga bisa dikenali dengan sentuhan tangan.

Sistem Braille ini ditemukan oleh Louis Braille pada abad ke-19 dan kini telah digunakan secara luas di seluruh dunia, termasuk untuk penulisan mushaf Al-Qur’an.
Dengan adanya Al-Qur’an Braille, kaum tunanetra pun bisa membaca, menghafal, dan memahami ayat-ayat Allah secara mandiri.

Sejarah Singkat Al-Qur’an Braille

Perkembangan Al-Qur’an Braille dimulai sekitar pertengahan abad ke-20, ketika para ulama dan pengajar mulai mencari cara agar penyandang tunanetra dapat membaca Al-Qur’an sendiri.
Di Indonesia, upaya ini mulai digerakkan sejak tahun 1960-an melalui Balai Penerbitan Braille Indonesia (BPBI) Abiyoso di Bandung.

Kini, mushaf Al-Qur’an Braille telah dicetak dan disebarkan ke berbagai pesantren dan lembaga pendidikan Islam untuk tunanetra di seluruh Indonesia.

Manfaat Al-Qur’an Braille

Al-Qur’an Braille bukan sekadar kitab suci dalam bentuk lain — ia adalah simbol keadilan dan kasih Allah bagi seluruh hamba-Nya.
Dengan adanya mushaf ini, para penyandang tunanetra:

  • Dapat membaca dan menghafal Al-Qur’an tanpa bantuan orang lain.

  • Merasakan kedekatan spiritual yang sama seperti muslim lainnya.

  • Memiliki semangat baru untuk terus belajar agama meski dengan keterbatasan.

Bentuk Kepedulian Kita

Sayangnya, tidak semua lembaga atau pesantren tunanetra memiliki Al-Qur’an Braille.
Harganya yang relatif mahal dan proses cetak yang rumit membuat mushaf ini masih terbatas jumlahnya.

Inilah mengapa program donasi dan penyaluran Al-Qur’an Braille menjadi sangat penting.
Dengan berbagi satu mushaf saja, kita telah membantu membuka jalan bagi seseorang untuk mengenal firman Allah.

Al-Qur’an Braille adalah bukti bahwa tidak ada batas untuk beribadah kepada Allah.
Keterbatasan fisik bukanlah penghalang untuk memahami dan mencintai kalam-Nya.
Melalui tangan-tangan lembut para tunanetra, ayat-ayat Allah terus dibaca, dihafal, dan dijaga.

“Sesungguhnya Allah tidak melihat rupa dan harta kalian, tetapi Allah melihat hati dan amal kalian.”
— (HR. Muslim)