6 Sifat Adab yang Harus Diperhatikan Terhadap Sesama Muslim

Adab atau akhlak mulia adalah fondasi penting dalam menjalin hubungan antarmanusia, terutama terhadap sesama Muslim. Islam mengajarkan umatnya untuk senantiasa menjaga adab, baik dalam perkataan, perbuatan, maupun sikap sehari-hari.

Ada juga yang mengartikan adab sebagai penerapan akhlak-akhlak yang mulia. Karenanya, adab terhadap sesama muslim sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari agar hubungan sosial terjalin dengan baik. Berikut ini adalah enam sifat adab yang harus diperhatikan dalam interaksi dengan sesama Muslim agar tercipta ukhuwah Islamiyah yang kokoh.

1.Menjaga Privasi dan Rahasia

Islam melarang umatnya untuk mencari-cari kesalahan atau membongkar aib orang lain. Allah SWT berfirman:
“Dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain.” (QS. Al-Hujurat: 12).
Adab ini penting untuk menjaga kehormatan dan kepercayaan dalam hubungan antarsesama Muslim.

2. Membantu dengan Ikhlas

Salah satu sifat adab mulia adalah membantu sesama tanpa mengharapkan imbalan. Rasulullah SAW bersabda:
“Barang siapa meringankan kesulitan seorang mukmin di dunia, maka Allah akan meringankan kesulitannya di akhirat.” (HR. Muslim).

Memberikan bantuan dengan hati yang tulus tidak hanya mempererat hubungan persaudaraan, tetapi juga menjadi amal jariyah yang berharga.

3. Meminta Maaf dan Memaafkan

Manusia tidak luput dari kesalahan. Oleh karena itu, meminta maaf dan memaafkan adalah sifat yang harus dimiliki oleh setiap Muslim. Allah SWT berfirman:
“Dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak ingin Allah mengampunimu?” (QS. An-Nur: 22).

Sikap ini membantu menghilangkan dendam dan memperkuat tali persaudaraan.

4. Berbaik Sangka (Husnuzan)

Berbaik sangka adalah kunci untuk menghindari prasangka buruk yang dapat merusak hubungan. Allah SWT berfirman:
“Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa.” (QS. Al-Hujurat: 12).

Sikap husnuzan menjauhkan hati dari sifat iri, dengki, dan fitnah yang berpotensi meretakkan ukhuwah Islamiyah.

5. Menjenguk ketika Sakit

Menjenguk saudara muslim ketika sakit juga termasuk adab. Seperti diketahui, menjenguk adalah perbuatan yang dianjurkan sang nabi, beliau bersabda:

Disebutkan dalam Al Wajiz fi Fiqh As-Sunnah Sayyid Sabiq oleh Syaikh Sulaiman Ahmad Yahya Al Faifi terjemahan Tirmidzi, dikatakan bahwa terdapat keutamaan ketika menjenguk orang sakit. Dari Abu Hurairah RA, Nabi Muhammad SAW bersabda:

“”Barangsiapa yang menjenguk orang sakit, maka (malaikat) dari langit memanggil, ‘Berbahagialah kamu dan sungguh baik langkahmu dan engkau menempati sebuah rumah di surga'” (HR Ibnu Majah)

6. Memenuhi Undangan

Memenuhi undangan merupakan kewajiban, karena tujuannya untuk menunjukkan perhatian, meramaikan dan membahagiakan pihak yang mengundang. Rasulullah SAW bersabda dari Abu Hurairah RA,

“Barang siapa tidak menghadiri undangan, sesungguhnya ia telah durhaka kepada Allah dan Rasul-Nya.” (HR Bukhari)

Kemudian, dalam riwayat lainnya beliau juga berkata:

“Apabila salah seorang dari kalian diundang ke walimah, hendaklah ia mendatanginya.” (HR Bukhari dan Muslim)