Israf Dalam Islam, Pengertian,dan Cara Menghindarinya

Setiap manusia pasti memiliki berbagai kebutuhan dan keinginan dalam hidupnya. Namun, sangat penting bagi seseorang untuk selalu menjaga keseimbangan, agar tidak terjebak dalam perilaku yang berlebihan.

Islam telah mengajarkan setiap umatnya untuk hidup sederhana dan tidak berlebihan dalam segala hal, baik dalam harta dan gaya hidup. Salah satu sikap yang perlu dihindari ini adalah israf. Untuk memahami lebih dalam apa itu israf, simak penjelasannya berikut ini

Pengertian Israf

Secara etimologi, israf berasal dari bahasa Arab yang berarti melampaui batas. Dalam konteks syariat Islam, israf adalah tindakan berlebih-lebihan yang tidak sesuai dengan kebutuhan atau kemampuan seseorang. Contohnya meliputi konsumsi makanan secara berlebihan, pengeluaran harta yang tidak perlu, hingga penggunaan waktu yang tidak bermanfaat.

Dalil Tentang Israf
Al-Qur’an menyebutkan larangannya dalam beberapa ayat, salah satunya adalah:

“…Dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.”
(QS. Al-An’am: 141)

Ayat ini menjadi pengingat agar umat manusia hidup secara seimbang dan tidak memboroskan nikmat yang telah diberikan oleh Allah.

Tanda-tanda Seorang Musrifin

Dikutip dari sumber sebelumnya, Rasulullah SAW menuturkan bahwa tanda-tanda pelaku israf ada empat, beliau bersabda,

“Adapun tanda-tanda al-musrif itu ada empat: buta, lalai, gemar bersenda gurau, dan lupa.”

Adapun menurut Imam Ash-Shadiq,

“Seorang musrif itu mempunyai tiga karakteristik: apabila menjual, maka yang dijualnya bukan miliknya, apabila memakai sesuatu, maka yang dipakainya bukan miliknya, dan apabila makan, maka yang dimakannya pun bukan miliknya.”

Di dalam riwayat lain, Imam Al-Baqir AS berkata,

“Al-musrifun (orang-orang yang melampaui batas) itu adalah orang-orang yang menghalalkan yang diharamkan dan mengharamkan yang dihalalkan.”

Rasulullah SAW juga menyebutkan bahwa berlebihan dalam hal kebaikan adalah dilarang. Beliau bersabda,

“Tidak ada kebaikan di dalam sifat yang berlebih-lebihan, dan jangan pula kamu berlebih-lebihan di dalam kebaikan.”

Cara Menjauhi Israf

Mengutip buku Materi Pendidikan Agama Islam 1 yang disusun oleh H.Sayid Habiburrahman, hal yang dapat dilakukan untuk Menjauhi israf adalah sebagai berikut.

1. Menjauhi semua penyebab israf dan selalu bertawakal kepada Allah SWT.

2. Belajar mengatur pengeluaran dengan cara yang baik dan benar.

3. Memahami akibat-akibat buruk dari sikap berlebihan.

4. Mengingat kemungkinan seseorang bisa mengalami kesulitan atau kemiskinan di masa depan.

5. Menyalurkan harta melalui zakat, sedekah, dan infak.

6. Merenungkan bahaya dan dampak dari israf.

7. Mengendalikan nafsu dan belajar menanggung beban, seperti salat malam, sedekah, atau puasa sunnah.

8. Selalu mengikuti sunnah dan teladan hidup Rasulullah SAW.

9. Meneladani kehidupan orang-orang salaf, seperti sahabat, mujahiddin, dan ulama.

10. Menghindari berteman dengan orang-orang yang israf.