Adab Lebih Tinggi Dari Pada Ilmu, ini Maknanya dalam Pepatah Arab

Dalam tradisi Islam, terdapat sebuah pepatah Arab yang berbunyi, “Al-adab fawqal ilmi”, yang artinya adalah “Adab lebih tinggi daripada ilmu.” Pepatah ini mengandung pesan mendalam yang menegaskan pentingnya tata krama, etika, dan akhlak dalam kehidupan manusia, bahkan dibandingkan dengan ilmu pengetahuan.

Pengertian Adab dan Ilmu
Apa Itu Adab?

Adab merujuk pada perilaku yang mencerminkan kesopanan, etika, dan penghormatan terhadap orang lain. Dalam konteks Islam, adab juga mencakup tata cara berperilaku sesuai dengan tuntunan agama, seperti menghormati orang tua, guru, dan sesama manusia.

Apa Itu Ilmu?

Ilmu adalah pengetahuan yang diperoleh melalui proses belajar, baik secara formal maupun informal. Ilmu dapat mencakup berbagai bidang, seperti sains, seni, teknologi, hingga ilmu agama. Namun, ilmu saja tanpa didampingi adab dapat menjadi sia-sia atau bahkan merugikan.

Kenapa Adab Lebih Tinggi dari Ilmu?

Ketika manusia beradab maka segala sesuatu mudah untuk diperbaiki atau diraih. Sebab, akhlak atau adab menjadi pembatas serta memberikan arahan bagaimana kita menyikapi ilmu.

Nabi Muhammad SAW dalam hadits lainnya mengatakan bahwa sebaik-baiknya manusia adalah mereka yang memiliki akhlak mulia. Beliau bersabda,

“Sebaik-baik kalian adalah yang paling mulia akhlaknya.” (HR Bukhari)

Meski adab lebih tinggi dari ilmu merupakan sebuah pepatah dan bukan hadits Nabi Muhammad SAW, keterkaitan adab dengan ilmu dibuktikan dalam surah Al Baqarah ayat 30-34. Allah SWT berfirman,

وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلَٰٓئِكَةِ ٱسْجُدُوا۟ لِءَادَمَ فَسَجَدُوٓا۟ إِلَّآ إِبْلِيسَ أَبَىٰ وَٱسْتَكْبَرَ وَكَانَ مِنَ ٱلْكَٰفِرِينَ قَالَ يَٰٓـَٔادَمُ أَنۢبِئْهُم بِأَسْمَآئِهِمْ ۖ فَلَمَّآ أَنۢبَأَهُم بِأَسْمَآئِهِمْ قَالَ أَلَمْ أَقُل لَّكُمْ إِنِّىٓ أَعْلَمُ غَيْبَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ وَأَعْلَمُ مَا تُبْدُونَ وَمَا كُنتُمْ تَكْتُمُونَ قَالُوا۟ سُبْحَٰنَكَ لَا عِلْمَ لَنَآ إِلَّا مَا عَلَّمْتَنَآ ۖ إِنَّكَ أَنتَ ٱلْعَلِيمُ ٱلْحَكِيمُ وَعَلَّمَ ءَادَمَ ٱلْأَسْمَآءَ كُلَّهَا ثُمَّ عَرَضَهُمْ عَلَى ٱلْمَلَٰٓئِكَةِ فَقَالَ أَنۢبِـُٔونِى بِأَسْمَآءِ هَٰٓؤُلَآءِ إِن كُنتُمْ صَٰدِقِينَ وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَٰٓئِكَةِ إِنِّى جَاعِلٌ فِى ٱلْأَرْضِ خَلِيفَةً ۖ قَالُوٓا۟ أَتَجْعَلُ فِيهَا مَن يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ ٱلدِّمَآءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ ۖ قَالَ إِنِّىٓ أَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُونَ

Artinya: “Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi”. Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.

Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman: “Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu memang benar orang-orang yang benar!”

Mereka menjawab: “Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.”

Allah berfirman: “Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda ini”. Maka setelah diberitahukannya kepada mereka nama-nama benda itu, Allah berfirman: “Bukankah sudah Ku-katakan kepadamu, bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan?”

Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: “Sujudlah kamu kepada Adam,” maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir.”

Makna Pepatah “Adab Lebih Tinggi Daripada Ilmu”

Pepatah ini mengajarkan bahwa ilmu tanpa adab tidak akan membawa manfaat yang maksimal. Berikut adalah beberapa poin yang menjelaskan makna dari pepatah ini:

  1. Adab sebagai Landasan Ilmu-Ilmu yang dimiliki seseorang akan lebih dihormati jika ia menunjukkan sikap rendah hati, sopan, dan menghargai orang lain. Sebaliknya, orang yang berilmu tetapi sombong atau tidak memiliki tata krama cenderung dijauhi.
  2. Ilmu untuk Kebaikan, Bukan KerusakanIlmu yang tidak dibarengi adab bisa disalahgunakan untuk tujuan yang merusak. Sebagai contoh, teknologi canggih tanpa etika dapat digunakan untuk perang atau penindasan.
  3. Adab sebagai Cerminan KarakterAdab mencerminkan kepribadian seseorang. Seberapa tinggi pun ilmu seseorang, jika ia tidak memiliki adab, maka ia akan dipandang rendah oleh masyarakat.

Dengan menerapkan adab dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak hanya menunjukkan penghormatan kepada orang lain, tetapi juga menjaga keharmonisan dalam bermasyarakat. Semoga kita semua dapat mengambil hikmah dari pepatah ini dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.