Bulan Rajab merupakan salah satu bulan dalam kalender Hijriyah yang memiliki keistimewaan tersendiri bagi umat Islam. Rajab adalah bulan ketujuh dalam kalender Islam dan termasuk dalam empat bulan haram (suci) yang disebutkan dalam Al-Qur’an.
Bulan Rajab juga disebut sebagai bulan Allah SWT, sebagaimana hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Hasan Bashri RA, “Rajab adalah bulan Allah, Syakban adalah bulanku, dan Ramadan adalah bulan umatku.”
Dengan kemuliaan tersebut, bulan ini menjadi waktu yang tepat bagi umat Islam untuk memperbanyak hari-harinya dengan amalan ibadah, seperti salat, zikir, dan memperbanyak istighfar.
Apa Itu Bulan Rajab?
Bulan Rajab adalah salah satu dari empat bulan haram yang dimuliakan oleh Allah SWT. Sebagai bulan yang penuh kehormatan, bulan Rajab memiliki kedudukan istimewa di mana umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak amal saleh, meningkatkan ketaatan, dan menjauhkan diri dari perbuatan dosa.
Allah SWT berfirman dalam surah At-Taubah ayat 36,
اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۗذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ەۙ فَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ اَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِيْنَ كَاۤفَّةً كَمَا يُقَاتِلُوْنَكُمْ كَاۤفَّةً ۗوَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ ٣٦
Artinya: “Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) ketetapan Allah (di Lauh Mahfuz) pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu padanya (empat bulan itu), dan perangilah orang-orang musyrik semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bertakwa.”
Hadits Rasulullah SAW juga memperkuat keistimewaannya sebagai bagian dari bulan haram. Mengutip dari sumber sebelumnya, Nabi Muhammad SAW bersabda, “Sesungguhnya zaman itu berputar sejak awal waktu Allah menjadikan langit dan bumi. Satu tahun mengandung dua belas bulan, darinya terdapat empat bulan haram, tiga dari empat bulan ini berturut-turut: Dzulqaidah, Dzulhijah, dan Muharram, serta satu bulan yang terpisah: Rajab, antara Jumadil Akhir dan Sya’ban.” (HR Bukhari, Muslim, dan Abu Dawud)
Alasan Rajab Disebut Bulan Haram
Bulan Rajab disebut bulan haram karena keagungan dan kehormatannya, bulan ini menjadi waktu yang tepat untuk memperbanyak ibadah. Dalam bulan haram, segala bentuk peperangan dilarang dan pahala dari amal saleh dilipatgandakan oleh Allah SWT.
Rasulullah SAW juga menghapus tradisi jahiliah yang sering mengubah-ubah kedudukan bulan haram untuk kepentingan pribadi atau peperangan. Beliau menetapkan sesuai dengan syariat Allah SWT sebagai bulan yang mulia.
Sebagai bulan Allah SWT, Rajab juga dianggap sebagai ladang amal dan kesempatan untuk mempersiapkan diri menghadapi bulan-bulan penting berikutnya, seperti Sya’ban dan Ramadan. Dengan segala keutamaannya, Bulan Rajab menjadi waktu yang istimewa bagi umat Islam untuk meningkatkan hubungan dengan Allah SWT, memperbanyak ketaatan, dan menjauhi maksiat.
Sejarah Penamaan Bulan Rajab
Mengutip dari buku Hikmah Bulan Rajab dan Sya’ban karya Dimitri Mahayana, bulan Rajab berasal dari kata tarjib (ترجیب) yang berarti mengagungkan atau memuliakan. Nama ini mencerminkan penghormatan yang tinggi terhadap bulan tersebut karena kedudukan bulan Rajab sebagai salah satu dari bulan haram yang dimuliakan oleh Allah SWT.
Dalam sebuah riwayat, Anas bin Malik RA menyebutkan bahwa ketika ditanya tentang alasan penamaan Rajab, Rasulullah SAW menjawab: “Karena di dalamnya banyak kebaikan untuk bulan Sya’ban dan Ramadan.”
Selain itu, juga memiliki sebutan lain, yaitu al-ashamm (الأصم) yang berarti “tuli”. Penamaan ini merujuk pada fakta bahwa pada bulan ini, tidak terdengar murka Allah SWT terhadap umat mana pun.
Rasulullah SAW juga menjelaskan bahwa disebut sebagai bulan Allah SWT dengan nama Al-Ashabb karena rahmat Allah SWT tercurah melimpah kepada umat-Nya selama bulan ini. Selain itu, Rajab dinamakan Al-Ashamm karena pada bulan ini umat Islam dilarang berperang dengan kaum musyrik, sebagai bagian dari penghormatan terhadap bulan haram.
Rasulullah SAW bersabda, “Bulan Rajab dinamakan bulan Allah Al-Ashabb karena di dalamnya rahmat Allah terlimpah atas umatku, dan dinamakan Al-Ashamm karena di dalamnya dilarang berperang dengan kaum musyrik. Ia termasuk dalam bulan-bulan haram.”
Syaikh Abdul Qadir al-Jilani dalam kitabnya Al-Ghunyah li Thalibî Tharîq al-Haqq Azza wa Jalla, memberikan penafsiran unik tentang kata “Rajab” yang terdiri dari tiga huruf: ra (ر), jim (ج), dan ba (ب).
Ra melambangkan rahmatullah (رحمة الله) atau kasih sayang Allah SWT. Jim merujuk pada judullah (جود الله) atau kedermawanan Allah SWT. Sedangkan ba berarti birrullah (بر الله) yaitu kebaikan Allah SWT.