Zina merupakan perbuatan yang sangat dilarang dalam Islam. Zina adalah perilaku maksiat yang termasuk dalam dosa besar. Allah SWT telah berfirman dalam QS. Al-Isra’ ayat 32:
وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنٰىٓ اِنَّهٗ كَانَ فَاحِشَةً ۗوَسَاۤءَ سَبِيْلًا
Artinya: “Dan janganlah kamu mendekati zina; (zina) itu sungguh suatu perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk”.
Ayat di atas berisi larangan keras akan perbuatan zina, baik dalam bentuk hubungan seksual pranikah maupun di luar ikatan pernikahan.Dalam Al-Qur’an maupun hadis Nabi, secara tegas mengutuk tindakan zina dan menetapkan sanksi serius bagi pelakunya sebagai bentuk penegakan norma agama.
Mengutip dari laman merdeka.com, berikut tingkatan dari bahaya zina. Segera hindari!
Tingkatan Dosa Zina
Dosa zina memiliki tingkatan yang berbeda berdasarkan faktor-faktor tertentu. Dosa bagi pelaku zina yang sudah menikah (muhsan) memiliki tingkatan yang lebih berat daripada zina bagi seseorang yang belum menikah (ghairu muhsan).
Begitu juga dengan dosa zina yang dilakukan pada bulan Ramadan atau pada waktu yang diharamkan, dosanya akan lebih besar dibandingkan dengan zina di luar waktu-waktu tersebut.
Dalam Islam, Allah SWT memberikan pengampunan bagi setiap dosa yang diakui dan ditinggalkan oleh pelakunya. Amalan penghapus dosa zina antara lain adalah bertobat secara tulus dan sungguh-sungguh, melakukan ibadah sunnah seperti sholat malam, sedekah, puasa sunnah, dan membaca Al-Qur’an secara rutin.
Sebagai umat muslim, kita perlu menjaga diri agar tidak terjerumus dalam dosa zina. Mulailah dengan menjaga pandangan, menjauhi pergaulan bebas, dan berusaha untuk selalu bertaqwa kepada Allah.
Siksa Berat di Akhirat Bagi Pelaku Zina
Islam meImberikan peringatan keras mengenai balasan bagi pelaku zina di akhirat. Dalam beberapa hadits, Rasulullah SAW menjelaskan bagaimana siksa bagi para pezina. Salah satu hadits menyebutkan bahwa mereka yang berzina akan disiksa dengan berat di neraka, di mana api membakar tubuh mereka dengan amat pedih. Siksa ini adalah akibat dari perbuatan mereka yang melanggar perintah Allah dan mencederai norma-norma yang telah ditetapkan.
Segera Bertaubat Sebelum Terlambat
Meskipun zina merupakan dosa besar, pintu taubat tetap terbuka lebar bagi siapa pun yang mau kembali kepada Allah dengan ikhlas dan sungguh-sungguh. Allah SWT Maha Pengampun dan Maha Penyayang, sebagaimana dijelaskan dalam Surah Az-Zumar ayat 53:
“Katakanlah: ‘Wahai hamba-hamba-Ku yang telah melampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.'”
Untuk bertaubat dari dosa zina, seorang hamba harus memenuhi syarat-syarat taubat yang diterima Allah SWT:
- Menyesali Perbuatan: Pelaku zina harus benar-benar merasa menyesal dan bersedih atas dosa yang telah diperbuat.
- Berhenti dari Perbuatan Zina: Taubat yang diterima adalah taubat yang diiringi dengan tekad untuk tidak mengulangi perbuatan dosa tersebut.
- Memohon Ampunan Allah: Pelaku zina harus banyak beristighfar dan memohon ampunan Allah dengan hati yang tulus.
- Mengganti Perbuatan Buruk dengan Kebaikan: Setelah bertaubat, seseorang harus berusaha melakukan banyak amal saleh dan kebaikan untuk menebus dosa-dosanya di masa lalu.