Kapan Lebaran Yatim dan Apa Manfaat Membahagiakan Anak Yatim?

Lebaran Yatim adalah istilah populer di Indonesia untuk menggambarkan momen kepedulian terhadap anak-anak yatim, yang biasanya diperingati pada 10 Muharram dalam kalender Hijriyah. Walau tidak secara resmi disebut dalam syariat sebagai hari raya, 10 Muharram—yang juga dikenal sebagai Hari Asyura—sering dijadikan momentum berbagi kasih sayang dan menyantuni anak-anak yatim.

Tradisi ini mencerminkan semangat Islam dalam memuliakan yatim piatu dan mengajarkan umat agar tak pernah melupakan mereka dalam kepedulian sosial.

Kapan Lebaran Yatim Dilaksanakan?

Lebaran Yatim diperingati setiap tanggal 10 Muharram. Pada tahun 2025, 10 Muharram diperkirakan jatuh pada 6 Juli 2025 (menyesuaikan hasil rukyat penetapan awal bulan).

Pada hari ini, umat Islam dianjurkan untuk:

  • Berpuasa sunnah (puasa Asyura),

  • Bersedekah kepada kaum dhuafa,

  • Dan terutama menyantuni anak-anak yatim sebagai bentuk cinta kasih dan kepedulian sosial.

Mengapa Anak Yatim Diutamakan di 10 Muharram?

Meskipun tidak ada dalil yang menyatakan 10 Muharram sebagai hari lebaran anak yatim, berbagai ulama dan lembaga dakwah menganggap bahwa Asyura adalah momen yang sangat mulia untuk memperbanyak amal kebaikan—termasuk memberi makan dan perhatian kepada anak yatim.

Dalam Islam, kedudukan anak yatim sangat dimuliakan. Nabi Muhammad SAW bersabda:

“Aku dan orang yang menanggung anak yatim (kedudukannya) di surga seperti ini.”
(HR. Bukhari)

Hadis ini menegaskan betapa tingginya kemuliaan orang yang peduli pada anak-anak yatim.

Manfaat Menyantuni Anak Yatim di Hari Lebaran Yatim
1. Mendekatkan Diri kepada Surga

Orang yang memelihara atau menyantuni anak yatim akan dekat dengan Rasulullah di surga seperti jari telunjuk dan jari tengah.

2. Menyucikan Hati dan Jiwa

Memberi pada yatim dapat melunakkan hati dan menyucikan jiwa dari sifat kikir dan egois.

3. Menambah Rezeki dan Menghapus Dosa

Sedekah di hari-hari mulia seperti 10 Muharram membuka pintu rezeki dan menjadi sebab diampuninya dosa.

4. Menjadi Jalan Terkabulnya Doa

Doa anak yatim, apalagi yang dizalimi atau dalam kesulitan, disebut dalam berbagai riwayat sebagai doa yang tidak ada hijab antara dia dan Allah.

Apa yang Bisa Kita Lakukan di Lebaran Yatim?

Pada Lebaran Yatim 10 Muharram, masyarakat bisa berpartisipasi dengan:

  • Menyumbangkan sebagian harta untuk santunan yatim,

  • Mengadakan acara makan bersama yatim,

  • Memberikan hadiah atau perlengkapan sekolah,

  • Atau cukup mengunjungi dan menghibur mereka.

Bagi Wujud Aksi Nyata dan #KawanAksi, ini adalah momen terbaik menghidupkan empati dan menjadikan sedekah sebagai bentuk nyata cinta kepada sesama.

Lebaran Yatim bukan hanya soal waktu, tapi tentang semangat memuliakan yang tidak pernah berakhir. Anak-anak yatim adalah amanah dari Allah untuk kita jaga dan bahagiakan.

Mari jadikan 10 Muharram sebagai momentum introspeksi dan berbuat baik, agar hidup lebih berarti dan membawa manfaat untuk sesama.