Mana Yang Lebiih Utama, Bayar Utang atau Sedekah? Ini Penjelasannya

Dalam kehidupan sehari-hari, banyak orang yang dihadapkan pada dilema antara membayar utang atau bersedekah. Kedua tindakan ini merupakan perintah yang mulia dalam Islam, namun mana yang lebih utama? Apakah membayar utang ataukah memberikan sedekah kepada yang membutuhkan?

Mana yang Lebih Utama, Bayar Utang Dulu atau Sedekah?

Dalam Islam, ada perdebatan yang cukup panjang mengenai bayar utang dulu atau sedekah dulu. Walaipun keduanya sama-sama utama tapi terdapat keduanya memiliki nilai dan prioritas tersendiri.

Pentingnya Membayar Utang dalam Islam

Utang adalah hal yang serius dalam Islam, dan kewajiban untuk melunasi utang sangat ditekankan. Nabi Muhammad SAW bersabda:

“Jiwa seorang mukmin tergantung (terhalang) karena utangnya, sampai utang tersebut dilunasi.” (HR. Tirmidzi)

Hadis ini menunjukkan bahwa utang bisa menjadi beban bagi jiwa seseorang bahkan setelah wafat. Karena itu, jika seseorang memiliki utang yang belum lunas, Islam mengajarkan agar utang tersebut menjadi prioritas utama untuk dilunasi sebelum melakukan hal lain, termasuk bersedekah.

Mengapa Membayar Utang Harus Didahulukan?
  • Kewajiban Fardhu: Melunasi utang adalah kewajiban (fardhu) yang wajib ditunaikan. Ini adalah hak orang lain yang harus dikembalikan.
  • Menghindari Dosa: Jika seseorang tidak membayar utangnya dan menundanya tanpa alasan yang jelas, hal ini bisa dianggap dosa. Islam sangat melarang menunda pembayaran utang.
Bersedekah dalam Islam: Keutamaan yang Besar

Sedekah adalah amal mulia yang sangat dianjurkan dalam Islam. Sedekah memiliki banyak keutamaan, di antaranya bisa menghapus dosa, menambah rezeki, dan mendapatkan rahmat Allah. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:

“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir; pada tiap-tiap bulir seratus biji.” (QS. Al-Baqarah: 261)

Namun, walaupun sedekah memiliki pahala yang besar, para ulama berpendapat bahwa sedekah adalah amalan sunnah, sementara membayar utang adalah kewajiban yang harus ditunaikan terlebih dahulu.

Mana yang Lebih Utama? Ini Urutannya

Dalam Islam, setiap kewajiban memiliki prioritasnya masing-masing. Berikut ini adalah urutan yang bisa dijadikan panduan:

Utang yang Harus Dilunasi: Jika seseorang memiliki utang, terutama jika utang tersebut sudah jatuh tempo, maka utang harus segera dilunasi sebelum bersedekah. Membayar utang adalah kewajiban yang mendahului amalan sunnah seperti sedekah.

Sedekah Jika Kondisi Memungkinkan: Jika seseorang memiliki kemampuan lebih setelah melunasi utang, maka ia bisa bersedekah. Dalam hal ini, sedekah menjadi amalan yang sangat dianjurkan untuk menambah keberkahan dalam harta.

Meminta Penangguhan Utang untuk Sedekah?: Jika seseorang sangat ingin bersedekah namun memiliki utang, ia bisa meminta izin atau penangguhan dari pihak yang memberikan utang. Namun, jika pihak pemberi utang tidak mengizinkan, maka tetap utang harus diprioritaskan.

Pandangan Buya Yahya Mengenai Utang dan Sedekah

Buya Yahya menyampaikan bahwa ketika seseorang berada dalam kondisi harus memilih antara membayar utang atau bersedekah, maka membayar utang menjadi prioritas. Sedekah adalah amalan yang dianjurkan, tetapi utang adalah kewajiban yang harus ditunaikan.

“Jika memiliki kemampuan, maka bayar utang terlebih dahulu. Jangan sampai kita mengorbankan hak orang lain demi bersedekah, karena dalam Islam, membayar utang adalah suatu amanah yang harus kita tunaikan,” kata Buya Yahya dalam kajiannya.

Dalam Islam, membayar utang adalah hal yang wajib dan harus diutamakan sebelum bersedekah. Namun, jika kita sudah melunasi utang atau masih memiliki kemampuan lebih, bersedekah adalah amalan yang sangat dianjurkan dan akan menambah keberkahan dalam hidup. Semoga kita selalu diberi kemampuan untuk melaksanakan kedua amalan ini dengan baik.