Pahala Sebesar Gunung Bisa Menghapus Salah Satu Dosa

Dalam ajaran Islam, amal kebaikan yang dilakukan seseorang dapat menghasilkan pahala yang luar biasa besar, bahkan sebesar gunung. Namun, tahukah Anda bahwa ada satu dosa yang dapat menghapus pahala tersebut dalam sekejap? Dosa ini begitu berat sehingga Rasulullah ﷺ memberikan peringatan keras kepada umatnya agar senantiasa berhati-hati.

Dosa Apa yang Bisa Menghapus Pahala Sebesar Gunung?

Dosa maksiat bisa menghapus pahala sebesar gunung adalah melakukan maksiat saat sendirian. Dalam riwayat dalam kitab Sunan Ibnu Majah karya Abdullah Muhammad bin Yazid al Qazwini (Ibnu Majah), terdapat sebuah hadits yang mengatakan hal ini.

حَدَّثَنَا عِيسَى بْنُ يُونُسَ الرَّمْلِيُّ قَالَ: حَدَّثَنَا عُقْبَةُ بْنُ عَلْقَمَةَ بْنِ حُدَيْجِ الْمَعَافِرِيُّ عَنْ أَرْطَاةَ بْنِ الْمُنْذِرِ عَنْ أَبِي عَامِرٍ الْأَنْهَانِي عَنْ ثَوْبَانَ, عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ: “لَأَعْلَمَنَّ أَقْوَامًا مِنْ أُمَّتِي يَأْتُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِحَسَنَاتِ أَمْثَالِ جِبَالِ تَهَامَةَ بِيْضًا, فَيَجْعَلُهَا اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ هَبَاءً مَنْثُورًا, قَالَ ثَوْبَانُ : يَا رَسُولَ اللَّهِ! صِفْهُمْ لَنَا, جَلِّهِمْ لَنَا, أَنْ لَا تَكُوْنَ مِنْهُمْ وَنَحْنُ لَا نَعْلَمُ, قَالَ : أَمَا إِنَّهُمْ إِخْوَانُكُمْ وَمِنْ جِلْدَتِكُمْ وَيَأْخُذُونَ مِنْ اللَّيْلِ كَمَا تَأْخُذُونَ, وَلَكِنَّهُمْ أَقْوَامٌ إِذَا خَلَوْا بِمَحَارِمِ اللَّهِ انْتَهَكُوْهَا . ” [صَحِيحٌ ” الصَّحِيحَةُ” (٥٠٥)، “الرَّوْضُ النَّصِيرُ (۱۸۱)، ” التَّعْلِيقُ الرَّغِيْبُ”

Artinya: Dari Isa bin Yunus ar-Ramli, dari Uqbah bin Alqamah bin Hudaij al-Mu’afiriy, dari Arthah bin Mundir, dari Abu Amir al-Alhaniy, dari Tsauban RA, ia meriwayatkan dari Nabi SAW bahwa beliau bersabda,

“Niscaya aku mengetahui suatu kaum dari umatku yang datang pada hari Kiamat dengan membawa banyak kebaikan sebesar Gunung Tihamah yang putih, tetapi kemudian Allah menjadikannya (hancur lebur) seperti debu berterbangan.”

Tsauban bertanya, “Ya Rasulullah, jelaskanlah sifat-sifat mereka kepada kami agar kami tidak menyadarinya.”

Beliau menjawab, “Mereka masih termasuk saudara kalian sendiri. Mereka melakukan ibadah malam sebagaimana yang kalian lakukan. Akan tetapi, jika sedang sendirian mereka berani melanggar larangan-larangan Allah.” (HR. Ibnu Majah).

Dampak Maksiat dalam Kehidupan

Selain akan menghapus kebaikan, perbuatan maksiat juga akan memberikan banyak kerugian lainnya. Menurut buku Kiat membersihkan Hati dan Kotoran dari Maksiat oleh Ibn Qayyim al-Jauzah, berikut di anaranya.

1. Mengusir Sifat Ihsan dalam Hati

Dampak maksiat yang pertama adalah terusirnya pelaku dari wilayah ihsan, sehingga tidak bisa mendapat pahala ihsan. Sifat ihsan yang melekat dalam hati tentu akan menghalangi pemiliknya dari perbuatan maksiat.

2. Membuat Hamba Lupa dengan Apa yang Menyelamatkannya dari Siksa

Salah satu dampak dari berbuat dosa adalah Allah akan membiarkannya bersama nafsunya dan setan. Ini merupakan kebinasaan yang tidak akan mendatangkan keselamatan.

Allah menghukum orang yang tidak bertakwa dengan membuatnya lupa kepada diri sendiri, lupa pada apa yag bisa menyelamatkan dirinya dari siksa, dan lupa pada sesuatu yang mendatangkan kehidupan abadi dan kebahagiaan sempurna di akhirat. Pelaku maksiat akan mengikuti hawa nafsunya dan melampaui batas. Allah berfirman dalam surat Al Hasyr ayat 18-19:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ
ۗاِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌ ۢبِمَا تَعْمَلُوْنَ

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat). Bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Teliti terhadap apa yang kamu kerjakan.”

وَلَا تَكُوْنُوْا كَالَّذِيْنَ نَسُوا اللّٰهَ فَاَنْسٰىهُمْ اَنْفُسَهُمْۗ اُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْفٰسِقُوْنَ

Artinya: “Janganlah kamu seperti orang-orang yang melupakan Allah sehingga Dia menjadikan mereka lupa kepada diri mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang fasik.”

3. Melemahkan Kalbu

Maksiat menghalangi perjalanan kalbu menuju Allah dan akhirat atau bahkan menghalangi dan menghentukan perjalanannya. Kalbu berjalan menuju Allah berdasarkan kekuatan yang dimilikinya.

Dosa bisa mematikan kalbu, mendatangkan penyakit membahayakan dan melemahkan kalbu. Jika kekuatannya hilang total, dia bisa semakin jauh dari Allah.

4. Melenyapkan Nikmat

Dampak maksiat lainnya adalah lenyapnya nikmat dan datangnya bencana. Ali bin Abi Thalib r.a berkata, “Bencana datang karena dosa dan ia diangkat karena tobat.”

Allah berfirman dalam Surat Asy-Syura ayat 30:

وَمَآ اَصَابَكُمْ مِّنْ مُّصِيْبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ اَيْدِيْكُمْ وَيَعْفُوْا عَنْ كَثِيْرٍۗ

Artinya: “Musibah apa pun yang menimpa kamu adalah karena perbuatan tanganmu sendiri dan (Allah) memaafkan banyak (kesalahanmu).”

Kemudian, dalam surat Al Anfal ayat 53, Allah berfirman:

ذٰلِكَ بِاَنَّ اللّٰهَ لَمْ يَكُ مُغَيِّرًا نِّعْمَةً اَنْعَمَهَا عَلٰى قَوْمٍ حَتّٰى يُغَيِّرُوْا مَا بِاَنْفُسِهِمْۙ وَاَنَّ اللّٰهَ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌۙ

Artinya: “Yang demikian itu karena sesungguhnya Allah tidak akan mengubah suatu nikmat yang telah dianugerahkan-Nya kepada suatu kaum sehingga mereka mengubah apa yang ada pada diri mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”