Sholat Tepat Waktu agar Tidak Dikendalikan Waktu, Dari Habib Ja’far

Sholat adalah salah satu kewajiban utama dalam Islam. Menunaikannya dengan tepat waktu merupakan cerminan kepatuhan seorang Muslim terhadap perintah Allah. Namun, terkadang kita merasa “dikendalikan” oleh waktu karena kesibukan dan rutinitas sehari-hari.

Sholat bukan sekadar rutinitas harian, tetapi juga bentuk ketaatan kepada Allah SWT. Melaksanakan sholat tepat waktu memiliki banyak manfaat, baik dari segi spiritual maupun manajemen waktu. Allah berfirman dalam Al-Quran, “Sesungguhnya sholat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.” (QS. An-Nisa: 103).

Dengan menjaga waktu sholat, kita juga diajarkan untuk mengatur waktu dengan baik. Keteraturan ini dapat meningkatkan produktivitas dan membantu kita menjalani aktivitas sehari-hari tanpa merasa tergesa-gesa.

Mengutip penjelasan Habib Husein Ja’far dari tayangan YouTube Jeda Nulis, Selasa (08/10/2024) beliau menjelaskan alasan mengapa ditetapkan waktu sholat itu ada lima bisa jadi hikmahnya adalah Allah dan Nabi ingin kita mengendalikan waktu bukan dikendalikan oleh waktu.

Mintalah Umur yang Berkah, Bukan Umur yang Panjang

“Seorang yang sukses adalah seorang yang berhasil mengendalikan waktu. Sedangkan seorang yang rugi di dalam Islam adalah seorang yang dikendalikan oleh waktu. Seorang yang hari ini tidak lebih baik dari hari kemarin, apalagi kalau lebih buruk itu namanya Anda the real pemuda tersesat,” tuturnya.

Seorang yang rugi adalah mereka yang dikendalikan oleh waktu, hanya bisa meratapi waktu yang telah berlalu tanpa pernah mengisinya dengan hal-hal yang bermanfaat. Lalu, kemudian bagaimana cara agar kita dapat mengendalikan waktu?

Jawaban Habib Ja’far mengutip perkataan Sayyidina Ali, “Hiduplah seolah-olah besok kamu akan mati. Sehingga kamu akan menyadari pergerakan waktu mengisinya dengan hal-hal yang bermanfaat dan menghargainya dengan baik,” terangnya.

“Waktu yang diposisikan seperti itu oleh Heidegger, salah seorang filsuf Jerman yang tersohor disebut sebagai waktu yang otentik. Dalam bahasa Islam disebutnya waktu yang berkah,” sambungnya.

Oleh karena itu, kata Habib Ja’far janganlah kita hanya berdoa agar dipanjangkan umur, namun mintalah juga untuk umur yang berkah. Untuk apa umur panjang, tapi tidak berkah.

Hikmah Sholat Tepat Waktu

Habib Ja’far teringat dengan masa kecilnya, dimana ia belajar keberkahan waktu dari sang ibunda. Di zaman dulu ketika teknologi untuk menyelesaikan urusan rumah tangga belum secanggih saat ini, namun ibunya mampu untuk menyelesaikan semua pekerjaan rumah dengan tepat waktu.

“Apa bedanya sehari saat ini dan di zaman Ibu saya atau ulama-ulama terdahulu sama kok jumlahnya 24 jam, malah saya dibantu oleh hal-hal yang canggih dalam menyelesaikan tulisan saya atau pekerjaan saya di kos dulu sedangkan ibu saya dan para ulama terdahulu tidak.” jelasnya

Lebih lanjut beliau menjelaskan, ternyata perbedaan utamanya adalah terletak pada keberkahan waktu.

“Waktu bagi orang-orang terdahulu menjadi sangat berkah karena mereka bisa mengaturnya dengan sangat baik, dari mana belajarnya ya salah satu yang utama dari sholat, mereka selalu sholat tepat waktu dan di awal waktunya,” tuturnya.

Maka melalui sholat Allah dan Nabi-Nya menyelipkan hikmah agar kita bisa mengendalikan dan mengatur waktu dengan baik serta mengisinya dengan hal-hal yang bermanfaat agar kita tidak digilas oleh waktu.

“Oleh karena itu, penting untuk menjaga waktu bukan hanya memakai jam tangan atau kemudian membangun menara waktu sebagaimana dilakukan oleh Saudi, tapi kemudian betul-betul menghargai, mengendalikan dan mengisi waktu dengan hal-hal yang bermanfaat,” jelasnya.

Namun, barangkali juga kita temui yang sholat di awal waktu, tapi dia suka terlambat. Terlambat mengumpulkan tugas kuliah, terlambat datang ke kantor dan lain sebagainya.

“Ya yang sholat dan gak masuk surga juga ada, karena kenapa? karena sholat bukan hanya dijalankan tapi ditegakkan ‘aqimus sholah’ kata Allah, tegakkan sholat bukan sekedar menjalankannya, kalau sekedar menjalankan sholat itu namanya Yoga bersyariah,” pungkasnya.